BI Sebut Belum Ada Pengajuan dari Alipay

BI Sebut Belum Ada Pengajuan dari Alipay
NERACA
Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan belum ada pengajuan formal dari Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay, kepada BI untuk membawa Alipay sebagai salah satu penyelenggara jasa sistem pembayaran di tanah air. "Memang secara formal ini belum ada pengajuan dari Alipay kepada Bank Indonesia sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran," kata Filianingsih dalam konferensi pers, sebagaimana dikutip Antara, kemarin.
Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group, perusahaan asal China yang didirikan Jack Ma, bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting guna menggali lebih dalam terkait persyaratan yang diperlukan. "Biasanya yang dilakukan oleh para pemohon itu, pemohon bisa datang ke Bank Indonesia untuk meminta pre consultative meeting, jadi berbincang-bincang dulu dengan Bank Indonesia apa-apa saja persyaratannya," ujar Filianingsih.
BI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senantiasa memastikan setiap penyedia jasa pembayaran (PJP) memenuhi aspek standar keamanan sistem informasi, termasuk untuk menyediakan layanan penggunaan sistem pembayaran yang aman dan andal.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengajak berdiskusi dan memperkuat kemitraan salah satu raksasa teknologi finansial (tekfin) global untuk pengembangan potensi ekonomi di Indonesia.
Adapun perusahaan yang dimaksud ialah Ant International asal China dan dalam diskusi itu ada tiga hal yang dibahas yakni pembangunan fasilitas joint-lab atau laboratorium bersama, penguatan kontribusi untuk program pengembangan talenta digital lewat Digital Talent Scholarship (DTS) dan Digital Talent Academy (DTA), serta membahas tata kelola data lintas batas yang aman.
"ANT Financial Group ini bersedia untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk mengakselerasi digital ekonomi khususnya lewat digital payment dan fintech di Indonesia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).
Diluncurkan pada tahun 2020, Alipay+ menyediakan layanan teknologi untuk para pedagang dan dompet elektronik global yang memungkinkan penggunanya melakukan pembayaran di pasar luar negeri dengan dompet elektronik lokal mereka. Alipay+ melayani lebih dari 1,3 miliar pengguna dan 80 juta pedagang, dengan total volume pembayaran mencapai lebih dari 16 triliun dolar pada Juni 2020

 

NERACA

Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan belum ada pengajuan formal dari Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay, kepada BI untuk membawa Alipay sebagai salah satu penyelenggara jasa sistem pembayaran di tanah air. "Memang secara formal ini belum ada pengajuan dari Alipay kepada Bank Indonesia sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran," kata Filianingsih dalam konferensi pers, sebagaimana dikutip Antara, kemarin.

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group, perusahaan asal China yang didirikan Jack Ma, bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting guna menggali lebih dalam terkait persyaratan yang diperlukan. "Biasanya yang dilakukan oleh para pemohon itu, pemohon bisa datang ke Bank Indonesia untuk meminta pre consultative meeting, jadi berbincang-bincang dulu dengan Bank Indonesia apa-apa saja persyaratannya," ujar Filianingsih.

BI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senantiasa memastikan setiap penyedia jasa pembayaran (PJP) memenuhi aspek standar keamanan sistem informasi, termasuk untuk menyediakan layanan penggunaan sistem pembayaran yang aman dan andal.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengajak berdiskusi dan memperkuat kemitraan salah satu raksasa teknologi finansial (tekfin) global untuk pengembangan potensi ekonomi di Indonesia.

Adapun perusahaan yang dimaksud ialah Ant International asal China dan dalam diskusi itu ada tiga hal yang dibahas yakni pembangunan fasilitas joint-lab atau laboratorium bersama, penguatan kontribusi untuk program pengembangan talenta digital lewat Digital Talent Scholarship (DTS) dan Digital Talent Academy (DTA), serta membahas tata kelola data lintas batas yang aman.

"ANT Financial Group ini bersedia untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk mengakselerasi digital ekonomi khususnya lewat digital payment dan fintech di Indonesia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).

Diluncurkan pada tahun 2020, Alipay+ menyediakan layanan teknologi untuk para pedagang dan dompet elektronik global yang memungkinkan penggunanya melakukan pembayaran di pasar luar negeri dengan dompet elektronik lokal mereka. Alipay+ melayani lebih dari 1,3 miliar pengguna dan 80 juta pedagang, dengan total volume pembayaran mencapai lebih dari 16 triliun dolar pada Juni 2020.

BERITA TERKAIT

Indodax Manfaatkan Film untuk Edukasi Aset Kripto

Indodax Manfaatkan Film untuk Edukasi Aset Kripto  NERACA Jakarta - Salah satu crypto exchange Indonesia, Indodax gencar melakukan edukasi terkait…

Survei VISA Ungkap Pendapatan UKM Milik Wanita Naik Sejak Adopsi Pembayaran Digital

    NERACA   Jakarta - Survei yang dilakukan Visa, perusahaan teknologi pembayaran, menunjukkan bahwa sebanyak 54 persen usaha kecil…

LPS Catat Jumlah Tabungan Diatas Rp5 Miliar Meningkat 9,14%

    NERACA   Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, jumlah tabungan dengan nominal di atas Rp5 miliar meningkat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Indodax Manfaatkan Film untuk Edukasi Aset Kripto

Indodax Manfaatkan Film untuk Edukasi Aset Kripto  NERACA Jakarta - Salah satu crypto exchange Indonesia, Indodax gencar melakukan edukasi terkait…

Survei VISA Ungkap Pendapatan UKM Milik Wanita Naik Sejak Adopsi Pembayaran Digital

    NERACA   Jakarta - Survei yang dilakukan Visa, perusahaan teknologi pembayaran, menunjukkan bahwa sebanyak 54 persen usaha kecil…

LPS Catat Jumlah Tabungan Diatas Rp5 Miliar Meningkat 9,14%

    NERACA   Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, jumlah tabungan dengan nominal di atas Rp5 miliar meningkat…