Unilever Indonesia Cetak Laba Rp1,4 Trilun

NERACA

Jakarta –Kuartal pertama 2024, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) membukukan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun, naik 3,1% secara tahunan. Peningkatan laba bersih UNVR berbanding terbalik dengan kinerja penjualan yang turun 4,95% year-on-year (YoY) ke Rp10,7 triliun.  Informasi tersebut disampaikan perseroan konfrensi persnya di Jakarta, kemarin.

Secara rinci, kinerja penjualan dalam negeri membukukan Rp9,79 triliun atau terkoreksi 4,66% YoY. Adapun penjualan ekspor melemah 14,01% YoY menuju Rp286,45 miliar.  Di sisi lain, harga pokok penjualan UNVR turun 6,10% YoY menjadi Rp5,04 triliun. Alhasil laba kotor yang diakumulasikan mencapai Rp5,03 triliun, melemah 3,77% YoY. 

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan, pertumbuhan laba bersih didorong oleh peningkatan marjin kotor yang naik 61 basis poin menjadi 49,9%. Selain itu, biaya jasa yang lebih rendah juga faktor pendorong kenaikan laba.  “Kami mencatat adanya peningkatan kinerja keuangan perseroan, termasuk pertumbuhan dari sisi volume dan margin,” ujarnya.

Benjie menambahkan, tingkat penjualan Maret juga telah pulih ke level kuartal III/2024. Pangsa pasar Unilever juga terus meningkat dibandingkan posisi terendah pada Desember 2023.  “Perseroan juga berhasil untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di lebih dari 80% kategori di mana kami beroperasi. Hasil positif ini merupakan upaya dari eksekusi prioritas strategis perseroan yang dilakukan dengan efektif,” tuturnya. 

Ke depan, kata Benjie, perseroan akan fokus mendorong pertumbuhan dan kemajuan bisnis. Hal tersebut sejalan dengan komitmen UNVR untuk menghasilkan bisnis secara konsisten, menguntungkan, kompetitif, dan bertanggung jawab.  Pada kuartal I/2024, UNVR mencatatkan total aset Rp18,34 triliun atau naik 10,07% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD).

Adapun liabilitas naik 1,62% YtD menjadi Rp13,49 triliun, sementara ekuitas sebesar Rp4,84 triliun atau naik 43,27% YtD. Arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Maret 2024 tercatat mencapai Rp409,31 miliar atau terkoreksi 50,56% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp827,91 miliar. Sebagai informasi, para analis memprediksi prospek PT Unilever Indonesia Tbk cenderung flat di 2024. Ketatnya persaingan hingga daya beli menjadi penekan kinerja Unilever.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo seperti dikutip Kontan pernah mengatakan, UNVR masih menghadapi sejumlah tantangan di 2024. Salah satunya dari keadaan kondisi geopolitik global yang belum mereda seperti aksi boikot produk."Di sisi lain, tantangan dari produk saingan pun bisa menjadi penekan kinerja UNVR,"ujarnya.

Sementara analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey dan Sarkia Adelia sepakat bahwa tekanan terhadap kinerja UNVR belum usai. Dijelaskan, aksi boikot menyebabkan penurunan signifikan dari sales run rate Unilever, yang mencapai 26% hingga November 2023. Sentimen negatif ini berefek pada penjualan domestik kuartal IV 2023 yang terkoreksi 15,3% QoQ, sementara itu harga per unit (UPG) turun 2,5% dan penurunan volume (UVG) sebesar 13,%. Secara kumulatif tercatat penurunan Penjualan domestik sebesar 5,2% (UPG 1,1% & UVG: 4,1%). (bani)

BERITA TERKAIT

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…

Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp585,92 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp585,92 miliar. Jumlah tersebut…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…

Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp585,92 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp585,92 miliar. Jumlah tersebut…