Media Massa Berintegritas Menguatkan Kebangsaan

NERACA

Surabaya - Ketua DPW LDII Jawa Timur M Amrodji Konawi menyatakan jika media massa berintegritas menguatkan kebangsaan, terutama saat banyaknya informasi yang berseliweran di lini masa saat ini.

"Media sosial mampu membuat kebenaran bukan berdasarkan fakta, tapi persepsi. Untuk itu, kita membutuhkan media massa yang berintegritas untuk menguatkan kebangsaan," ujar M Amrodji Konawi di Surabaya, Selasa (2/4).

Ia mengatakan media sosial menghadirkan dua hal sekaligus, kecepatan informasi namun memiliki sisi negatif berupa kebenaran baru atau post truth.

Selain itu, katanya, media massa memiliki kemampuan untuk menyeleksi informasi, melakukan cek dan ricek, baru memberitakannya.

Sementara media sosial tidak memiliki saringan, dan justru membuat informasi yang tidak benar, di-framing terus-menerus, sehingga seolah-olah menjadi kebenaran.

"Masyarakat harus waspada dalam memanfaatkan media sosial atau menyebarkan informasi dari media sosial. Media sosial merupakan entitas bisnis, jadi mereka tidak peduli, apakah informasi tersebut berimbas memecah belah persatuan," ujar Amrodji.

Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk tidak mudah mempercayai media sosial. Bahkan, menimbang manfaat sebelum menyebarkan informasi dari media sosial.

"Cukup menjadi dosa besar apabila menyebarkan informasi yang mengakibatkan adu domba atau memecah belah. Apalagi, bila informasi itu keliru," tuturnya.

Ia mengajak masyarakat usai Pemilu tidak terus menerus memelihara perselisihan. Apalagi, bila perselisihan itu berawal dari informasi media sosial.

"Kompetisi telah selesai ketika KPU secara resmi mengumumkan pemenang. Kini saatnya kompetisi diubah menjadi kolaborasi untuk memajukan Indonesia," kata Amrodji.

Amrodji mengingatkan memelihara perselisihan hanya akan merugikan bangsa Indonesia, karena bangsa Indonesia ibarat kapal besar, bila ada pihak yang melubangi, bukan hanya penumpang yang tenggelam, pelakunya juga turut tenggelam.

"Maka, kalau Indonesia tenang, kita ibadah juga tenang, mencari rezeki juga tenang," katanya.

Terkait dengan menguatkan kebangsaan, DPW LDII Jawa Timur akan menggelar "Silaturrahim Syawal' untuk merajut tali kebangsaan.

"Ukhuwah bashariyah untuk meningkatkan persaudaraan sesama umat manusia, menjadi nilai penting dalam Silaturrahim Syawal yang akan kami gelar. Kami mengundang tokoh-tokoh ormas Islam dan lintas agama," kata Amrodji.

Tujuannya, untuk menurunkan suhu politik. Mengingat bangsa Indonesia harus terus eksis, jangan sampai persatuan dan kesatuan bangsa rusak hanya karena pesta demokrasi lima tahun sekali.

"Sebisa mungkin bangsa dan negara Indonesia ada untuk selamanya, selaras dengan cita-cita para pendiri bangsa, bahwa negara Indonesia ini ada untuk menyejahterakan rakyatnya," ucapnya. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

BERITA LAINNYA DI

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…