Ditahun Naga Air, Beberapa Emiten Sekuritas Alami Penurunan Kinerja - Kinerja Semester I-2012

NERACA

Jakarta – Beberapa emiten sekuritas tercatat ada membukukan penurunan kinerja pada semester pertama 2012. Pendapatan dan komisi yang turun adalah faktor penyebabnya. Sebut saja, pertama PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) yang mencatatkan rugi periode berjalan menjadi Rp 5,68 miliar pada semester pertama 2012 dari untung Rp 9,93 miliar pada semester pertama 2011.

Pendapatan usaha perseroan turun menjadi Rp 74,54 miliar YoY dari Rp 83,65 miliar, komisi perantara perdagangan efek perseroan turun menjadi Rp 18,30 miliar YoY dari Rp 29,20 miliar dan pendapatan bunga bersih turun menjadi Rp 8,26 miliar YoY.

Sementara jasa penjaminan emisi dan penjualan efek Trimegah turun menjadi Rp 4,25 miliar pada semester pertama 2012. Namun jasa manajemen investasi perseroan naik mencapai Rp 41,39 miliar YoY dari Rp 24,80 miliar.

Tak beda jauh dengan kinerjanya di kuartal satu. Pada kuartal satu lalu, TRIM membukukan laba bersih sebesar Rp 268,67 juta atau Rp 0,08 per saham. Laba bersih kuartal I 2012 tersebut menunjukan penurunan 96,07% bila dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal I tahun lalu sebesar Rp 7,04 miliar atau Rp 2,04 per saham.

Hal ini disebabkan oleh Pendapatan perseroan mengalami penurunan dari Rp 48,51 miliar menjadi Rp 38,58 miliar, sedangkan Beban Perseroan mengalami penurunan sedikit dari Rp 39,34 miliar menjadi Rp 39,17 miliar.

Emiten sekuritas lain yang mencatatkan penurunan kinerja adalah, PT Minna Padi Investama Tbk (PADI) juga mencatatkan laba bersih turun menjadi Rp 14,40 miliar YoY dari Rp 34,59 miliar. Hal ini disebabkan pendapatan usaha yang turun menjadi Rp 18,27 miliar YoY dari Rp39,31 miliar.

Sementara keuntungan atas perdagangan efek yang telah terealisasi turun menjadi Rp 10,96 miliar YoY dari Rp 17,71 miliar. Komisi atas perdagangan efek perseroan juga turun menjadi Rp 2,68 miliar.

Kemudian PT Onix Capital Tbk (OCAP) juga mengalami kinerja yang buruk. Perseroan mencatatkan rugi bersih menjadi Rp 3,71 miliar pada paruh pertama 2012 dari rugi Rp 689,39 juta.

Kendati merugi, pendapatan usaha perseroan sebenarnya naik menjadi Rp 4,06 miliar dari periode yang sama 2011 sebesar Rp 1,03 miliar. Selain itu, Onix Capital memperoleh komisi perantara perdagangan efek yang cukup besar mencapai Rp 3,99 miliar dari semester pertama 2011 sebesar Rp 1,05 miliar.

Pada kuartal satu OCAP juga mencatat kinerja yang buruk. Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp 1,42 miliar atau Rp 5,21 per saham pada kuartal I 2012. Laba bersih kuartal I 2012 menunjukan anjilok kinerja perseroan bila dibandingkan dengan rugi bersih pada kuartal I tahun lalu sebesar Rp 308,18 juta atau Rp 1,13 per saham.

Hal ini disebabkan oleh terjadi rugi kurs pada kuartal I tahun ini sebesar Rp 480,35 juta, sedangkan pada kaurtal I tahun lalu mengalami keuntungan kurs senilai Rp 1,07 miliar. Pendapatan perseroan mengalami peningkatan dari Rp 577,18 juta menjadi Rp 1,73 miliar.

Kepala Riset PT Henan Putihrai, Felix Sindhunata mengatakan, ketidakpastian pasar yang tinggi mendorong volume perdagangan saham turun. "Pelaku pasar cenderung menahan diri," ujarnya.

Mengenai sikap investor yang cenderung pasif, juga diakui Managing Research PT Indosurya Asset Management Reza Priyambada. Ia menuturkan, kondisi bursa saham global dan regional turut memberikan sentimen negatif ke bursa saham Indonesia. “Hal itu mendorong pelaku pasar tidak terlalu agresif di bursa saham,” katanya.

Reza melihat saat ini pelaku pasar cenderung wait and see. "Mereka kini main short term, hit and run. Ketika telah mendapatkan untung yang diinginkan langsung keluar," ucapnya. (didi)

 

BERITA TERKAIT

Laba Bersih PT FIF Tumbuh 16,5% Jadi Rp1,1 Triliun

Kuartal pertama 2024, PT Federal International Finance (FIF) membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau meningkat sebesar 16,5% secara year-on-year…

Buntut Investasi Bodong di BTN - Ombudsman Panggil OJK, LPS dan Kementerian BUMN

Ombudsman RI mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda iming-iming investasi yang menawarkan imbal hasil atau bunga super tinggi yang melebihi…

Keterlibatan Karyawan Tinggi - Trakindo Sabet Penghargaan Best Employers Indonesia 2023

PT Trakindo Utama (Trakindo) dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia dalam menciptakan pengalaman kerja yang luar biasa bagi…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Bersih PT FIF Tumbuh 16,5% Jadi Rp1,1 Triliun

Kuartal pertama 2024, PT Federal International Finance (FIF) membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau meningkat sebesar 16,5% secara year-on-year…

Buntut Investasi Bodong di BTN - Ombudsman Panggil OJK, LPS dan Kementerian BUMN

Ombudsman RI mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda iming-iming investasi yang menawarkan imbal hasil atau bunga super tinggi yang melebihi…

Keterlibatan Karyawan Tinggi - Trakindo Sabet Penghargaan Best Employers Indonesia 2023

PT Trakindo Utama (Trakindo) dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia dalam menciptakan pengalaman kerja yang luar biasa bagi…