Incar Pendapatan Rp 5,7 Triliun - Elnusa Bidik Kontrak Baru US$92 Juta

NERACA

Jakarta - Perusahaan jasa energi migas yang juga anak usaha PT Pertamina, PT Elnusa Tbk (ELSA) mengejar kontrak baru di 2012 sebanyak US$92 juta dari total target US$320 juta.

Sekretaris perusahaan Elnusa Heru Samodra mengatakan, saat ini perseroan sudah mengantongi kontrak senilai US$230 juta. "Kami akan genjot proyek agar target tercapai,”katanya di Jakarta akhir pekan kemarin.

Lebih lanjut Heru menuturkan, kontrak yang sudah diraih antara lain geoscience sebesar US$128 juta, drilling services US$16 juta dan oilfield services sebesar US$84 juta. Maka dengan raihan kontrak yang sudah dicapai dan pentargetan kontrak baru tersebut, perseroan berharap dapat meraih pendapatan Rp 5,7 triliun di akhir 2012.

Dia menambahkan, perseroan optimis tahun ini mencatatkan keuntungan, tak seperti tahun lalu yang mencatatkan rugi. Alasannya, harga pokok penjualan turun, perbaikan proses bisnis oleh internal, terutama dari sisi efisiensi biaya produksi dan kemudian didukung cashflow membaik.

Tidak Bagi Dividen

Sementara itu, hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Elnusa menyetujui tidak membagikan dividen 2011 karena perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 42,77 miliar pada 2011. Angka tersebut jauh merosot dibanding laba pada 2010 yaitu sebesar Rp 63 miliar. Padahal, perseroran sebenarnya mencatatkan pendapatan yang lebih tinggi, yaitu R p4,71 triliun pada 2011 ketimbang 2010 senilai Rp 4,21 triliun.

Kata Heru, rugi bersih tersebut antara lain, pertama, tender proyek yang ditunda maupun tidak terealisasi, tingkat persaingan usaha semakin tinggi, pelaksanaan kontrak tertunda, dan kompleksitas pelaksanaan operasional proyek di lapangan.

Selain itu, Elnusa juga berharap Bank Indonesia (BI) dapat mendorong Bank Mega agar mengembalikan dana sebesar Rp1 11 miliar ke PT Elnusa Tbk. "Bank Mega mengajukan banding, dan kami juga minta ke BI untuk membayar dana Rp 111 miliar ke Elnusa,hingga kini proses hukum terus berjalan," ujar Heru.

Menurutnya, pengembalian dana senilai Rp 111 miliar dapat dari Bank Mega, dapat memberikan kontribusi positif ke perseroan. “Kami pun berharap, BI dapat mendorong Bank Mega untuk menyelesaikan kewajibannya,” pungkasnya. (didi)

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…