Cadangan Devisa Menurun Beri Tekanan IHSG

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham pada Rabu (8/4), indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah dipicu kekhawatiran pasar terhadap potensi seretnya likuiditas akibat wabah COVID-19. IHSG ditutup melemah 151,94 poin atau 3,18% ke posisi 4.626,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 32,02 poin atau 4,39% menjadi 697,73.

Kata analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama, pelemahan IHSG disebabkan pasar merespon negatif kinerja cadangan devisa yang turun menjadi US$ 121 miliar dari sebelumnya US$ 130,4 miliar,”Di sisi lain, pandemi COVID-19 juga memberikan sentimen negatif bagi kinerja market global karena ada potensi bahwa negara-negara yang terdampak pada pandemi tersebut akan mengalami kesulitan likuiditas," ujar Nafan di Jakarta,kemarin.

Sedangkan seluruh sektor terkoreksi dimana sektor aneka industri turun paling dalam yaitu minus 4,23%, diikuti sektor properti dan sektor infrastruktur masing-masing minus 3,83% dan minus 3,74%. Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp329,22 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 548.624 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,92 miliar lembar saham senilai Rp6,14 triliun. Sebanyak 81 saham naik, 335 saham menurun, dan 117 saham tidak bergerak nilainya. Sementara itu, bursa saham regional Asia sore antara lain indeks Nikkei menguat 403 poin atau 2,13% ke 19.353,2, indeks Hang Seng melemah 282,9 poin atau 1,17% ke 23.970,4, dan indeks Straits Times melemah 34,97 poin atau 1,36% ke 2.536,92.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka melemah 64,06 poin atau 1,34% ke posisi 4.714,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 14,41 poin atau 1,98% menjadi 715,33. Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan, ancaman wabah COVID-19 terus meningkat dan berdampak luar biasa bagi perekonomian, bahkan diperkirakan dapat lebih parah dari krisis 2008.”Artinya faktor ketidakpastian terus membayangi bagi pasar dari penyebaran COVID-19. Hal ini dapat kembali memunculkan tekanan bagi IHSG menuju teritorial negatif hari ini," ujar Alfiansyah.

Wabah COVID-19 menyebar begitu cepat dan bertransformasi menjadi pandemi di lebih dari 200 negara. Dampaknya pun telah berimbas pada kegiatan perekonomian sejumlah negara yang mempunyai pengaruh besar terhadap lalu lintas penting dalam perekonomian global yakni China, Amerika Serikat dan Jepang. Demikian dengan negara-negara Eropa seperti Italia, Spanyol, dan Prancis yang saat ini berada dalam fase akut epidemi, diikuti oleh AS di mana jumlah kasus aktif berkembang dengan pesat.

Dampak pandemi COVID-19 telah mendorong dunia ke dalam resesi. Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan bahwa kondisi saat ini telah memasuki krisis ekonomi, dengan situasi yang lebih parah dibandingkan dengan krisis 2008. IMF memperkirakan pertumbuhan global pada tahun ini akan negatif. Namun, Indonesia diprediksi masih bisa tumbuh positif oleh IMF dan Bank Dunia. Indonesia diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 2,3% di kuartal II dan III, kemudian dapat membaik di kuartal IV 2020.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…