Darmi Bersaudara Raup Laba Rp 3,3 Miliar

NERACA

Jakarta – Emiten kayu, PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) membukukan kenaikan laba tahun berjalan 2019 sebesar 78,05% menjadi Rp 3,3 miliar dibandingkan laba tahun sebelumnya Rp 1,85 miliar. Sementara [endapatan perseroan sepanjang 2019 juga ikut naik 16,26% menjadi Rp43,74 miliar, dari Rp37,62 miliar pada periode tahun sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan di Jakarta, kemarin.

Meski begitu, beban pokok penjualan perseroan ikut meningkat 19,09% di posisi Rp37,19 miliar, ditambah dengan beban penjualan yang ikut melonjak 26,48% menjadi Rp1,76 miliar. Di sisi lain, pendapatan lain-lain perseroan juga melompat tinggi 276,16% dari semula Rp1,08 miliar menjadi Rp4,05 miliar pada tahun 2019. Sehingga, perseroan bisa membagikan laba per saham atau earning per share dari Rp5 menjadi Rp6 untuk tahun buku 2019.

Pada pos liabilitas dan ekuitas perseroan, keduanya mengalami kenaikan masing-masing 47,52% menjadi Rp27,53 miliar, dan 41,95 persen menjadi Rp78,10 miliar. Adapun, total aset perseroan ikut meningkat 43,36% menjadi Rp105,63 miliar dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp73,68 miliar. Terakhir, kas setara kas akhir tahun 2019 perseroan juga ikut meningkat 26,94% dari posisi awal tahun menjadi Rp494,99 miliar.

Masifnya penyebaran pendemi virus corona (Covid-19) memberikan dampak terhadap bisnis perseroan. Namun demikian, KAYU belum berencana melakukan revisi target laba bersih tahun ini. Perseroan beralasan masih mengkaji seberapa besar dampak yang mungkin ditimbulkan oleh virus yang kini telah berkembang menjadi pandemi tersebut terhadap bisnis perseroan.

KAYU masih berpatokan pada target perolehan laba bersih tahun ini sebesar Rp 7,4 miliar untuk saat ini. “Mengenai laba bersih, mungkin kami akan lihat hasil hingga kuartal III seperti apa sebelum memutuskan akan revisi atau tidak,” kata Direktur Independen PT Darmi Bersaudara Tbk, Lie Kurniawan seperti dikutip kontan.

KAYU lebih banyak mengandalkan penjualan ke pasar ekspor ketimbang lokal. Pada sembilan bulan pertama tahun 2019 saja misalnya, sebanyak 80,26% dari total penjualan bersih di sembilan bulan pertama berasal dari penjualan ekspor produk-produk kayu setengah jadi (semi-furnished) dengan nilai sebesar Rp 22,08 miliar.

Dalam hal ini, India menjadi negara tujuan ekspor perseroan dengan porsi sebesar 90% dari total penjualan ekspor. Sementara itu, sekitar 10% penjualan ekspor sisanya dilakukan dengan menyasar Nepal. Namun demikian, saat ini India yang notabenenya merupakan pasar terbesar bagi perseroan tengah disibukkan dengan persoalan pandemi corona dengan tingkat penyebaran yang terbilang cepat.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…