Incar Konsumen Premium, Intiland Luncurkan Kluster "The Forest"

NERACA

Jakarta –PT Intiland Development Tbk (Intiland), perusahaan pengembang properti, terus melakukan pengembangan di perumahan Talaga Bestari, Tangerang melalui peluncuran produk-produk baru. Setelah sukses meluncurkan klaster The Hills dan fasilitas Jungle Walk, Intiland meluncurkan “The Forest”, klaster premium di perumahan seluas 230 hektar tersebut pada April 2012.

Teguh Prayitno, Direktur PT Sinar Puspapersada, anak perusahaan Intiland yang mengembangkan perumahan Talaga Bestari mengungkapkan bahwa klaster The Forest dibangun pada lahan seluas 14,5 hektar dengan membidik target pasar konsumen menengah ke atas. Pada area tersebut akan dibangun sebanyak 364 unit rumah yang terbagi menjadi empat tipe berbeda yakni Pinus, Amara, Mahoni, dan Gaharu.

“Kami melihat pasar properti, khususnya segmen perumahan di kawasan Tangerang berkembang demikian pesat ditopang oleh meningkatnya daya beli masyarakat. Kami merasa sudah saatnya untuk menghadirkan unit-unit rumah eksklusif di perumahan Talaga Bestari,” kata Teguh dalam keterangan pers yang diterima Neraca, Rabu (18/4).

Pada pengembangan tahap pertama, perseroan memasarkan dua tipe rumah dua lantai yakni Amara yang memiliki luas lahan 160 dan bangunan 89 meter persegi dan Mahoni yang memiliki ukuran luas lahan 200 meter persegi dan luas bangunan 145 meter persegi. Pada penjualan perdana, unit-unit rumah di klaster The Forest dipasarkan dengan harga mulai Rp500 jutaan.

Perseroan rencanannya akan memasarkan unit rumah tipe Pinus dan Gaharu pada tahapan berikutnya. Tipe Pinus memiliki luas lahan 126 meter persegi dan luas bangunan 89 meter persegi. Gaharu yang merupakan tipe rumah terbesar yang memiliki luas lahan 300 meter persegi dan luas bangunan 194 meter persegi.

Ukuran Lebih Besar

Pada tahun 2010 Intiland sukses memasarkan unit-unit rumah di klaster Harmony dan The Hills. Harga unit rumah di klaster Harmony mulai Rp200 jutaan sementara klaster The Hills seharga mulai Rp300 jutaan. Kesuksesan ini turut mendorong perusahaan untuk menawarkan rumah-rumah dengan ukuran yang lebih besar.

Teguh mengatakan pengembangan tahap pertama klaster The Forest dimulai pada bulan April, meliputi persiapan infrastruktur dan lahan seluas lima hektar untuk sekitar 100 unit rumah. Tahapan konstruksi pembangunan unit rumah diperkirakan membutuhkan waktu 18 bulan dengan target serah terima pada pertengahan 2014.

Selaras dengan tema kawasan Talaga Bestari sebagai “Kota Belajar Keluarga”, pengembangan klaster The Forest menggunakan pendekatan dan konsep eco-therapy dan ramah lingkungan. Konsep ini diwujudkan melalui pembangunan lingkungan yang asri dengan pemilihan dan penataan jenis pohon yang menggunakan pendekatan psikologi lingkungan untuk memberikan efek terapis bagi penghuninya.

“Kami mencoba menerapkan tiga disiplin ilmu untuk pengembangan di kluster The Forest yakni lanskap lingkungan, konservasi tanaman, dan psikologi lingkungan. Ketiga model pendekatan ini kami terapkan untuk mewujudkan lingkungan yang bukan hanya indah dan nyaman, tetapi memiliki nilai tambah dan fungsi terapis dari aspek psikologi bagi para penghuninya,” jelas Teguh.

Kluster The Forest menempati area strategis dan berada di tengah-tengah kawasan perumahan. Kluster ini dibangun secara eksklusif dan dilengkapi banyak fasilitas, seperti private club house dan private pool yang diperuntukan khusus bagi para penghuni kluster.

Penyediaan fasilitas ini sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah bagi para penghuni klaster The Forest. Mereka juga tetap menikmati fasilitas club house dan kolam renang yang tersedia di area kawasan perumahan. Fasilitas lainnya yakni tersedianya pusat pengolahan air limbah terpadu.

Selain tersedia danau buatan seluas 6.000 meter persegi, lingkungan di klaster ini akan ditanami berbagai jenis pohon besar. Pohon-pohon ini dipilih secara khusus, terutama yang memiliki nilai tambah dari sisi manfaat, keindahan, maupun kesehatan bagi warga. Untuk mewujudkan konsep ini, perseroan menjalin kerjasama dengan Seameo Biotrop, Pusat Regional Asia Tenggara untuk Biologi Tropika.

Seameo Biotrop merupakan lembaga yang berperan membantu banyak perusahaan melakukan penelitian, pelatihan, kerjasama, dan penyebaran informasi dalam lingkup biologi tropika. Lembaga ini akan memberikan dukungan konsultatif dan teknis mengenai upaya konservasi hayati.

BERITA TERKAIT

Indonesia Buka Peluang Berkolaborasi untuk Percepat Transisi Energi

NERACA Paris – Dalam lawatannya ke Paris, Perancis, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menjadi pembicara kunci…

Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

NERACA Jakarta – Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan produk-produknya yang semakin berkualitas dan…

Indonesia Hasilkan 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Rp5 Triliun - DI HANNOVER MESSE 2024

NERACA Jerman – Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada…

BERITA LAINNYA DI Industri

Indonesia Buka Peluang Berkolaborasi untuk Percepat Transisi Energi

NERACA Paris – Dalam lawatannya ke Paris, Perancis, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menjadi pembicara kunci…

Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

NERACA Jakarta – Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan produk-produknya yang semakin berkualitas dan…

Indonesia Hasilkan 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Rp5 Triliun - DI HANNOVER MESSE 2024

NERACA Jerman – Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada…