Gandeng Perusahaan Tiongkok - Kresna Berambisi Terdepan Garap Bisnis Starup

NERACA

Jakarta-Sibuk membawa beberapa anak usahanya go public dan juga sukses mengembangkan bisnis digitalnya, PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) juga tengah menjajaki kerja sama pendirian perusahaan patungan (joint venture/ JV) dengan perusahaan investasi asal Tiongkok, Black Panther Capital. Rencana pembentukan perusahaan patungan sendiri tidak lepas dari ambisis Kresna untuk mengembangkan pasar digital di Indonesia yang saat ini pertumbuhan cukup agresiif.

Founder dan CEO Kresna Graha Investama, Michael Steven mengungkapkan, rencana JV tersebut tengah dipersiapkan, dan kemungkinan akan direalisasikan sekitar tiga sampai enam bulan ke depan. “Tiga sampai enam bulan, saat ini kita sedang mempersiapkannya, “ ujarnya di Jakarta, kemarin.

Nantinya aksi korporasi ini juga dapat dilakukan melalui anak usaha atau perusahaan yang berada dalam Grup Kresna, terutama perusahaan-perusahaan teknologi yang dimiliki. Michael menjelaskan, Black Panther Capital sudah biasa berinvestasi pada perusahaan – perusahaan berstatus unicorn yang berada di Tiongkok. “Seperti di Tencent, Tiktok, terus di Pintoto, Alibaba semacam itu. Mereka ingin masuk ke Indonesia, bekerja sama dengan Kresna, untuk membawa unicorn-unicorn itu ke Indonesia, dan sama-sama membuat unicorn-unicorn baru di Indonesia,” kata dia.

Tentang jumlah kepemilikan dalam kerja sama ini, Michael menyatakan, hal itu masih akan dibahas lebih lanjut oleh Kresna dan Black Panther Capital. Sementara Founder & CEO Black Panther Capital Alice Zhang mengatakan, kerja sama dengan Kresna diharapkan dapat membuka jalan lebih luas lagi bagi investor di Tiongkok agar dapat berinvestasi di Indonesia. “Besaran capital market di Tiongkok jauh lebih besar dibanding di Indonesia. Saya pikir, banyak investor di Tiongkok yang tertarik untuk ke Indonesia, karena memiliki sekitar 200 juta investor,” ungkapnya.

Alice mengungkapkan, saham-saham perusahaan teknologi yang ada pada Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki harga yang sangat murah. Menurut dia peluang tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan baik, terlebih Black Panther fokus berinvestasi pada perusahaan-perusahaan teknologi. Lebih lanjut, Alice menargetkan perusahaan hasil JV dengan Kresna dapat melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/ IPO) saham di BEI. “Harapannya nanti JV, Kresna-Panther akan dapat mencatatkan diri di BEI dalam waktu dua tahun. Harapannya kita dapat membuat sebuah rekor,” ungkapnya.

Kendati demikian, Alice enggan menjelaskan secara detail jumlah nilai investasi dalam aksi korporasi tersebut. “Kira-kira kita akan investasi di sepuluh perusahaan. Mungkin nanti saat saya ke sini lagi akan saya jelaskan,” kata Alice.

Sebagai informasi, sebelumnya KREN melalui anak usahanya, Kresna Biotech Ventures tengah memfinalisasi rencana investasi pada perusahaan bioteknologi luar negeri, yakni RWDC Industries dan Samumed LLC. Langkah ini sekaligus menandakan perseroan mulai masuk ke bisnis life science dan biotechnology. Apalagi, sebagai salah satu perusahaan terdepan di sektor digital dan teknologi, perseroan berambisi menghadirkan teknologi tercanggih untuk masyarakat Indonesia.

Perseroan sendiri mengklaim, aksi korporasi ini tidak hanya akan meningkatkan perusahaan sebagai peluang investasi yang luar biasa menarik, tetapi juga sebagai komitmen perusahaan untuk membawa nilai-nilai positif ke masyarakat dan lingkungan sekitar. Asal tahu saja, RWDC Industries adalah perusahaan biotech berbasis di Singapura dan Amerika Serikat (AS). Perusahaan ini memanfaatkan alam untuk menghasilkan bahan-bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. RWDC mempunyai misi menggantikan plastik sekali pakai berbahan dasar minyak dengan plastik yang dapat terurai (biodegradable) dan terbuat dari bahan-bahan yang aman dan berkelanjutan.


BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…