Kritik Firli, Bambang Widjojanto Sebut yang Digoreng Harusnya Koruptor

Kritik Firli, Bambang Widjojanto Sebut yang Digoreng Harusnya Koruptor  

NERACA

Jakarta - Mantan anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto mengkritik Ketua KPK Firli Bahuri dengan menyebut bahwa yang seharusnya 'digoreng' bukanlah nasi, melainkan koruptor.

"Percayalah korupsi tidak 'kan bisa kau habisi dengan ribuan piring dari nasi gorenganmu karena yang perlu kau 'goreng' hingga gosong, hangus, dan kering kerontang adalah para koruptor, bukan nasi," ujar Bambang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (21/1).

Kritik tersebut dilontarkan setelah Firli menjadi koki dan memasak nasi goreng dalam acara ramah tamah dengan media di Gedung KPK, Jakarta, Senin (20/1).

Menurut Bambang, yang seharusnya dilakukan Firli adalah "mengolah" dan "memasak" ramuan antikorupsi melalui program strategis dan ketegasan KPK menghadapi koruptor yang makin masif dan nyata pada era reformasi saat ini. 

Bambang menilai selebrasi yang dilakukan Firli dengan memasak untuk wartawan tidaklah terlalu penting. Yang saat ini harus dilakukan, menurut dia, adalah membela kehormatan para penyelidik dan penyidik KPK agar makin kuat dan tidak mudah "dipecundangi" saat tengah melaksanakan tugas mengungkap praktik rasuah.

"Para penyelidik dan penyidik itu yang harus dibela, bukan disuguhi perilaku seleberasi naif yang tak penting sama sekali," kata Bambang.

Bambang lantas mengingatkan bahwa saat ini tugas utama Firli adalah mengobarkan nyali di setiap insan KPK dalam melawan para koruptor, dan tidak membiarkan perjuangan dan kehormatan lembaga antirasuah jatuh di hadapan koruptor. 

"Ketua KPK, hari ini, tugas utamamu adalah nyalakan nyali KPK untuk lawan koruptor dan bukan malah mematikan elan izah insan KPK di hadapan koruptor, sang musuh abadi kehidupan," kata Bambang.

Sebelumnya, Firli mengatakan bahwa kegiatan ramah tamah itu sebagai ucapan terima kasih dirinya kepada awak media yang selama ini telah meliput di KPK.

"Saya terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah memberikan perhatian, berandil besar pada perjalanan KPK," ujar Firli.

Menurut dia, media tidak sekadar memberikan informasi, tetapi juga yang paling penting adalah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan juga dapat mengubah peradaban. Lebih lanjut, mantan Kapolda Sumatera Selatan itu mengaku bahwa selama ini hobi memasak.

"Di samping itu, saya menyiapkan malam ini untuk sedikit berbagi. Jadi, saya memang hobi memasak, di Palembang juga terkenal 'Nasi Goreng Kapolda Sumatera Selatan'. Hari ini kita nikmati 'Nasi Goreng by Chef Firli'. Bumbunya hanya bawang putih, bawang merah, diblender, cabai, garam, dan tanpa micin," ujar Firli.

Dalam acara itu, juga dihadiri oleh empat wakil ketua KPK, yakni Lili Pintauli Siregar, Alexander Marwata, Nawawi Pomolango, dan Nurul Ghufron. Selain itu, juga tampak Dewan Pengawas KPK, yaitu Tumpak Hatorangan Panggabean, Harjono, Albertina Ho, Artidjo Alkostar, dan Sjamsuddin Haris. 

Sementara, Ketua KPK Firli Bahuri tak mempermasalahkan kritik yang dilontarkan mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto soal memasak nasi goreng."Kita kerja, kerja, dan kerja. Sepi ing pamrih, rame ing gawe. Terus dan teruslah, jangan pernah berhenti berniat dan berbuat baik dan menebar kebaikan," ujar Firli, di Jakarta, Selasa (21/1).

Firli pun menyebut KPK akan tetap bekerja dengan profesional meskipun selalu ada fitnah."Jangan pernah berhenti untuk melakukan kebaikan sekali pun anda tidak akan pernah disebut orang baik karena di balik kebaikan selalu saja ada fitnah. Kita kerja profesional dengan bukti permulaan yang cukup bukan map kosong," kata mantan Kapolda Sumatera Selatan itu pula. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan…

Kementan Gandeng Polri Tingkatkan Ketahanan Pangan

NERACA Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Polri dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan seperti yang terjadi…

Remotivi: Revisi UU Penyiaran Ancam Kreativitas di Ruang Digital

NERACA Jakarta - Lembaga studi dan pemantauan media Remotivi menyatakan revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Penyiaran, dapat mengancam…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan…

Kementan Gandeng Polri Tingkatkan Ketahanan Pangan

NERACA Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Polri dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan seperti yang terjadi…

Remotivi: Revisi UU Penyiaran Ancam Kreativitas di Ruang Digital

NERACA Jakarta - Lembaga studi dan pemantauan media Remotivi menyatakan revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Penyiaran, dapat mengancam…