Gejolak Politik Timur Tengah Tekan IHSG

NERACA

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin (20/1) kemarin ditutup melemah seiring  gejolak di Libya dan Irak. IHSG ditutup melemah 46,61 poin atau 0,74% ke posisi 6.245,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,62 poin atau 0,74% menjadi 1.022,01.

Kata analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama, pelemahan IHSG awal pekan disebabkan minimnya data makroekonomi global maupun domestik yang memberikan "positive high market impact" terhadap pasar. “Di sisi lain, faktor instabilitas politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah turut memberikan tekanan terhadap indeks,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Kekacauan di Libya dan gangguan pasokan di Iran akibat dihadang pendemo, membuat kedua negara itu tidak bisa memproduksi dan mengekspor minyak. Secara sektoral, semua sektor terkoreksi dimana sektor pertambangan turun paling dalam yaitu minus 1,73% diikuti sektor pertanian dan sektor properti masing-masing minus 1,4% dan minus 0,96%. Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp667,83 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 460.210 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,92 miliar lembar saham senilai Rp6,6 triliun. Sebanyak 124 saham naik, 286 saham menurun, dan 136 saham tidak bergerak nilainya. Sementara itu, di bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei ditutup menguat 42,2 poin atau 0,18% ke 24.083,5, indeks Hang Seng melemah 260,5 poin atau 0,9% ke 28.795,9 dan indeks Straits Times melemah 0,94 poin atau 0,03% ke posisi 3.280,09.

Sementara pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 18,84 poin atau 0,3% ke posisi 6.310,5. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,3 poin atau 0,52% menjadi 1.034,94.”Pergerakan IHSG berpotensi menguat seiring dengan kondusifnya pasar global," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi.

Kesepakatan perdagangan awal yang ditandatangani AS dan China pada pekan lalu akan memberikan kepastian kepada ekonomi global. Kesepakatan perdagangan tersebut juga dapat menurunkan beberapa tarif dan meningkatkan pembelian China atas produk-produk AS. Penandatanganan itu diharapkan akan meredakan perselisihan 18 bulan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. Inti dari kesepakatan itu adalah janji oleh China untuk membeli setidaknya 200 miliar dolar AS tambahan produk pertanian AS serta barang dan jasa lainnya selama dua tahun.

Lanjar menambahkan, indikator kesehatan ekonomi dari China dan Amerika Serikat pada pekan lalu, memberikan beberapa dorongan bagi investor yang mencari tanda-tanda bahwa prospek global membaik.”Selanjutnya fokus investor beralih pada laporan kinerja perusahaan," ujar Lanjar.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…