Cuaca ekstrem dan banjir seperti beberapa minggu ke belakang meningkatkan risiko penyebaran penyakit, salah satunya demam berdarah (DBD) di musim hujan. Lembaga Kesehatan Dunia WHO menyebut banjir secara tidak langsung dapat menyebabkan peningkatan penyakit yang ditularkan melalui vektor atau hewan pembawa penyakit, misalnya lalat, kutu, tikus, ular, siput air tawar, dan nyamuk.
Hujan deras dan banjir mungkin terlihat bisa mengusir perkembangbiakan nyamuk, tetapi hewan pengisap itu akan muncul kembali ketika air surut. Air yang menggenang karena hujan atau meluapnya sungai dapat menjadi surga bagi nyamuk untuk berkembang biak dengan leluasa. Apalagi, nyamuk menyebarkan berbagai penyakit, salah satunya demam berdarah.
Melansir Antara, Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 110.921 kasus demam berdarah (DBD) terjadi sepanjang 2019. Angka itu meningkat cukup drastis dibandingkan tahun sebelumnya dengan 65.602 kasus.
Sementara The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa 400 juta orang terjangkit DBD per tahun. Melihat banyaknya kasus demam berdarah yang terjadi di seluruh dunia, di tahun yang sama WHO mengklasifikasikan demam berdarah sebagai penyakit tanpa disertai tanda atau gejala. Akan tetapi jika menunjukkan gejala mengindikasikan bahwa demam berdarah yang diderita tergolong parah atau serius. Bahkan jika tidak segera ditangani, demam berdarah dapat mengancam jiwa.
Demam berdarah menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, dan hanya nyamuk betina yang mentransmisikan virus DBD. Nyamuk ini biasanya menyerang di siang dan petang hari, baik di dalam maupun di luar rumah. Nyamuk Aedes berkembang biak di air yang tergenang dan jarang terbang menjauh lebih dari 200 meter dari tempat berkembang biak.
Gejala demam berdarah
Seseorang yang tergigit dan terinfeksi Aedes aegypti akan merasakan satu atau lebih gejala demam berdarah, antara lain demam selama 3-7 hari, sakit kepala hebat, nyeri otot dan sendi, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, diare, ruam pada kulit, dan pendarahan mukosa (hidung dan gusi). Pemulihan dan Pencegahan Demam Berdarah di Musim HujanKetika kulit penderita DBD direnggangkan, ruam atau bercak merah tidak akan hilang. Selain itu, bintik merah ini tidak menimbulkan rasa gatal karena timbul akibat pecahnya pembuluh darah.
Jika merasakan gejala tersebut, penderita demam berdarah biasanya diharuskan untuk istirahat penuh di rumah (bed rest) sampai demamnya hilang. Biasanya demam turun setelah 3 sampai 5 hari dan sebagian besar penderita akan pulih dalam dua minggu.
Pencegahan
Sebelum telanjur terkena demam berdarah, jauh lebih baik meningkatkan kesadaran untuk membiasakan hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, dan membasmi tempat atau sarang perkembangbiakan nyamuk. Pencegahan sebaiknya dimulai dari diri sendiri dan lingkungan tempat tinggal sekitar.
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…
Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…
Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…
Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…
Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…
Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…