Kembangkan Bisnis Kabel Data, First Media Siapkan Capex US$ 120 Juta

PT First Media Tbk (KLBV) siapkan belanja modal atau "capital expenditure" (capex) pada 2012 senilai US$ 110--120 juta untuk mengembangkan bisnis data. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis data dan broadband wireless.

Direktur Keuangan First Media Irwan Djaja mengatakan bahwa dana itu untuk melakukan ekspansi, "Ekspansi kedua lini tersebut sudah dilakoni sejak tahun lalu, dan kami akan terus mengembangkan broadband, baik untuk yang wireless maupun kabel," katanya di Jakarta akhir pekan kemarin.

Dia menuturkan, broadband wireless memiliki teknologi baru sehingga perseroan membutuhkan dana untuk membangun BTS (base transceiver station) dan hardware yang membutuhkan dana sekitar 25--30 juta dolar AS. Untuk broadband kabel, lanjut dia, perseroan menganggarkan sekitar 80 juta dolar AS untuk mendukung operasional.

Khusus broadband kabel ini, pihaknya menargetkan ada penambahan sekitar 250 ribu home pass sehingga total menjadi sekitar 900 ribu home pass. Selain itu, lanjut dia, perseroan juga terus mengembangkan fitur-fitur baru seperti High Definition Chanel yang ada di Beritasatu TV. "Sudah ada 21 chanel termasuk 1 chanel 3D," paparnya.

Sementara itu, Direktur KLBV Harianda Noerlan mengatakan bahwa bisnis perseroan di lini usaha data mengandalkan produk Wimax (Worldwide Interoperability for Microwave Access). Dari dua area izin yang dimiliki First Media, kata dia, perseroan bakal fokus di Zona IV, yaitu Pulau Jawa. "Kami juga sedang mematangkan penajaman ekspansi untuk Zona I, yaitu Sumatera, salah satu kota utama ialah Medan," kata dia.

Dia mengatakan bahwa ekspansi bisnis perseroan merupakan respons dari kebijakan pemerintah Indonesia, yakni program Indonesia Connect. "Infrastruktur dan kemampuan bisnis kami sudah siap," ujar dia.

Tambah Menara

Selain itu, PT First Media Tbk (KLBV) juga berencana akan menambah penyewaan menara telekomunikasi menjadi 1.500 unit di tahun ini, guna meningkatkan jangkauan dan pelanggan lini usaha data.

Kata Harianda Noerlan, saat ini perseroan itu baru menggunakan 350 tower. "Kami akan terus menambah jumlah tower, untuk menguatkan bisnis data," ujarnya.

Asal tahu saja, bisnis perseroan ini di lini usaha data mengandalkan produk Wimax yang mengadopsi teknologi 4G. Dari dua area izin yang dimiliki KLBV, perseroan ini disebuktan bakal fokus di Zona IV yaitu pulau Jawa."Kami sedang mematangkan penajaman ekspansi untuk Zona I, yaitu Sumatera, dengan target kota Medan," ujar Harianda pula.

Harianda mengatakan, langkah yang dilakukan perseroan ini merupakan juga upaya untuk merespon kebijakan pemerintah Indonesia yaitu program "Indonesia Connected", sebuah program untuk menyediakan akses internet kepada seluruh rakyat Indonesia. (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…