Ditopang Layanan Segmen Data - Telkom Cetak Pendapatan Rp 69,34 Triliun

NERACA

Jakarta – Meskipun bisnis operator seluler di tahun ini masih memenuhi tantangan, namun PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih mencatatkan kinerja keuangan yang positif. Pasalnya, di paruh pertama tahun 2019, perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp69,34 triliun atau naik 7,72% dibandingkan dengan periode yang sama 2018 yakni Rp64,37 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam  laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, Rabu (31/7).

Pendapatan perseroan didominasi oleh segmen data, internet dan jasa teknologi yang berkontribusi lebih dari separuh pendapatan total. Pada semester I/2019, perseroan meraup pendapatan dari lini usaha ini sebesar Rp44,23 triliun atau naik 17,6% dibandingkan dengan capaian pada semester I/2018 yaitu Rp37,61 triliun. Kemudian, pendapatan telepon sebesar Rp15,51 triliun atau turun 17,1% dibandingkan dengan realisasi pada semester I/2018 yakni Rp18,7 triliun.

Kendati pendapatan dari usaha telepon cenderung turun, perseroan masih mendapatkan pertumbuhan pendapatan dari interkoneksi yakni Rp3,3 triliun atau naik 39,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Di sisi profitabilitas, emiten berkode saham TLKM itu meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp11,07 triliun pada semester I/2019. Raihan tersebut meningkat 27,36% dari raihan Rp8,69 triliun pada semester I/2018.

Per 30 Juni 2019, total liabilitas Telkom tercatat Rp107,35 triliun, sedangkan ekuitasnya Rp108,34 triliun. Adapun total aset perusahaan BUMN itu mencapai Rp215,69 triliun pada semester I/2019. Sebagai informasi, tahun ini Telkom menganggarkan belanja modal di atas Rp 33 triliun. Angka ini sedikit naik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang ada di level Rp 33 triliun. Belanja modal terbesar akan digunakan untuk ekspansi jaringan.

Untuk sektor bisnis mobile, anggaran yang disiapkan sebesar 40%-50% dari total belanja modal. Sementara sisanya digunakan untuk bisnis non-mobile. Perseroan mengungkapkan, capex dominan digunakan untuk membangun infrastruktur broadband atau tulang punggung jaringan. Apalagi, penguatan kapabilitas broadband ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, Telkom optimistis pada tahun 2019 ini, dapat mencatat kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Begitu agresifnya ekspansi bisnis Telkom, banyak analis memprediksi kinerja operator seluler plat merah ini akan tumbuh positif. Sebaliknya, PT Kresna Sekuritas dalam risetnya masih memperlihatkan adanya kekhawatiran terhadap kinerja TLKM. Etta Rusdiana Putra, analis Kresna Sekuritas pernah bilang, pihaknya masih menetapkan rekomendasi Hold dengan pertimbangan kinerja bisnis warisan (telepon dan pesan singkat/SMS) yang turun drastis sedangkan pendapatan dari bisnis data dapat gagal menutup penurunan SMS dan layanan suara.

Selain itu, proyek serat fiber Palapa Ring dapat membuat kompetitor Telkomsel mendapatkan dorongan kuat di luar Pulau Jawa dan memicu potensi terjadinya perang harga.     

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…