Laba Bersih Bank Danamon Terkoreksi 10%

NERACA

Jakarta – Besarnya biaya dana atau cost of fund dituding menjadi penyebab terkroeksinya laba bersih PT Bank Danamon Tbk (BDMN) sepanjang semester pertama tahun ini.”Laba bersih yang tergerus karena tingginya biaya dana (cost of fund) perusahaan yang mengalami kenaikan sebesar 1% atau 100 bps sejak tahun lalu,”kata Direktur Keuangan Danamon, Satinder Ahluwaliya di Jakarta, kemarin.

Sebagai informasi, dalam laporan kinerja keuangannya disebutkan, laba bersih perseroan di paruh pertama turun 10%secara year on year menjadi Rp 1,81 triliun dari Rp 2,01 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Tingginya tingkat suku bunga di tahun lalu membuat perusahaan akhirnya memutuskan untuk menjaga level biaya dana lebih tinggi untuk menjaga dana pihak ketiga (DPK) ditengah ketatnya likuditas di pasar.

Diperkirakan hingga akhir tahun bank akan menurunkan cost of fund sebesar 25bps sehingga diharapkan profit pada kuartal kedua dan ketiga di tahun ini tak akan mengalami penurunan daru tahun lalu. Adapun pada periode ini pendapatan bunga bersih perusahaan (net interest income) juga mengalami penurunan sebesar 2% menjadi Rp 7,09 triliun dari periode akhir Juni 2018 yang sebesar Rp 7,21 triliun.

Hingga akhir Juni 2019 total kredit yang berhasil disalurkan perusahaan mencapai Rp 148 triliun, naik 11% secara year on year. Penyaluran kredit ini disumbang dari kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 28% menjaid Rp 8,8 triliun, kredit perbankan korporasi, perbankan komersial dan institusi keuangan naik 15% menjaid Rp 44,3 triliun. Segmen UKM juga mengalami peningkatan sebesar 15% menjadi Rp 35 triliun.

Tercatat kredit bermasalah (non perfprming loan/NPL) Danamon di akhir Juni 2019 mencapai 3,2% turun dari 3,3% secara year on year. Pasca merger dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk, perseroan mulai fokus memperluas bisnisnya. Dimana Bank Danamon berpotensi menampung beberapa portofolio tambahan dari BNP yakni perluasan nasabah segmen korporasi.

Menurut Satinder, bank Danamon mampu meraih tambahan kredit dari segmen korporasi BNP sekitar Rp 5 triliun-Rp 10 triliun. "Di bawah MUFG akan lebih bagus, ditambah sinergi korporasi dari perusahaan Jepang dan global. Dan kelihatannya tahun ini cukup besar," ujarnya.

Meski begitu, Danamon memilih untuk menggarap potensi supply chain financing dari nasabah korporasi. Terutama untuk meningkatkan pertumbuhan dari segmen usaha kecil menengah (UKM) dan konsumer. "Bukan berbentuk proyek, tapi kredit modal kerja, kredit jangka menengah (midterm loan) dan supply chain. Untuk longterm kami tidak masuk ke situ," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…