Perdana Dibuka Menguat 49,6% - Inocyle Technology Bidik Laba Tumbuh 80%

NERACA

Jakarta –Debut perdana di pasar modal, perdagangan saham PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) dibuka menguat dengan mengalami kenaikan sebesar 49,6% ke level Rp374 dari harga penawaran Rp250. Saham INOV mengalami frekuensi transaksi sebanyak dua kali, dengan volume 40 lot, dan dengan nilai Rp1,5 juta. 

Direktur INOV, Suhendra Setiadi mengatakan, dana IPO tersebut akan digunakan untuk mengamankan supply chain berupa bahan mentah, yaitu botol plastik,”Jadi kami buat perusahaan ini, masuk online untuk melakukan pengumpulan botol plastik bekas. Sehingga dampaknya tidak hanya bagi inocycle, tapi juga transformasi budaya, dengan melakukan modifikasi terhadap budaya orang Indonesia yang awalnya penyumbang sampah, menjadi waste transformer," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/7).

Perusahaan produsen serat staple buatan dan non woven ini akan mambangun sejumlah pabrik baru di Medan, Makassar, dan Cirebon. Pembangunan tersebut, kata Suhendra akan dimulai tahun ini. Sebagai informasi, anak usaha Hilon Grup ini menawarkan 608 juta saham atau sebesar 33,624% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Perseroan menawarkan saham mereka dengan harga Rp250. Dengan demikian, perseroan diharapkan mendapatkan dana IPO sebesar Rp152 miliar.

Seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham akan digunakan 40% untuk pembayaran sebagian utang pada PT Putra Karya International, sekitar 30% untuk pengembangan bisnis baru melalui anak usaha baru dalam bentuk usaha patungan, dan 30% untuk menambah modal kerja perseroan, di antaranya untuk pembelian bahan baku.

Sebelumnya, INOV telah memiliki lima pabrik yang terletak di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Banyuasin.  Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan tumbuh sampai 50% serta laba usaha 80%. Guna memenuhi target tersebut, perusahaan akan menambah modal kerja dan mengembangkan bisnis baru menggunan dana penawaran umum perdana (IPO).

Untuk diketahui, laba bersih perseroan pada tahun buku 2018 adalah Rp16,041 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 5,1% jika dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp15, 256 miliar. Kenaikan ini seiring dengan naiknya laba kotor, laba usaha, dan laba sebelum pajak yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 47,1%, 55,1%, dan 9,4%.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…