Indah Kiat dan Tjiwi Kimia Bagikan Dividen

NERACA

Jakarta – Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham senilai total US$48,85 juta atau setara dengan Rp702,76 miliar untuk tahun buku 2018. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin

Emiten produsen kertas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar US$38,03 juta atau Rp547,10 miliar untuk tahun buku 2018. Jumlah dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham setara dengan Rp100 per saham. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$588,1 juta pada 2018. Dengan demikian, dividen pay out ratio emiten dengan kode saham INKP ini sebesar 6,47% dari laba bersih 2018. 

Adapun, sebesar US$1 juta atau setara Rp14,39 miliar ditetapkan sebagai cadangan guna memenuhi ketentuan pasal 70 UU Perseroan Terbatas No.40/2017 yang akan digunakan sesuai dengan pasal 28 anggaran dasar perseroan. Sisa laba bersih setelah pajak akan dimasukkan sebagai saldo laba ditahan. 

Sementara itu, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar US$10,82 juta atau Rp155,66 miliar untuk tahun buku 2018. Jumlah dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham setara dengan Rp50 per saham. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$245,7 juta pada 2018. Dengan demikian, dividen pay out ratio emiten dengan kode saham TKIM ini sebesar 4,40% dari laba bersih 2018. 

Adapun, sebesar US$1 juta atau setara Rp14,39 miliar ditetapkan sebagai cadangan guna memenuhi ketentuan pasal 70 UU Perseroan Terbatas No.40/2017 yang akan digunakan sesuai dengan pasal 28 anggaran dasar perseroan. Sisa laba bersih setelah pajak akan dimasukkan sebagai saldo laba ditahan. Sebagai informasi, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk menunda pembangunan pabrik kemasan yang berlokasi di Karawang Jawa Barat karena sedang mengkaji ulang rencana investasinya.”Tergantung kondisi market. Namun saat ini melihat kondisi pasar yang tidak kondusif, pembangunan akan ditunda,”kata Direktur INKP, Kurniawan Yuwono.

Disampaikannya, pengaruh keadaan pasar saat ini berpotensi melemahkan permintaan terhadap produk-produk INKP. Asal tahu saja, proyek pabrik baru ini menganggarkan capex sebesar US$ 600 juta yang fokus memproduksi kemasan untuk dijual ke pasar industri. Pabrik ini memiliki kapasitas 750.000 ton per tahun. 

Kurniawan mengatakan, pada kuartal empat 2018 INKP menyetujui untuk menunda sementara pembangunan pabrik. Namun sayang, Kurniawan tidak menjelaskan lebih lanjut kapan pabrik akan mulai dibangun.  Di kuartal pertama tahun ini, perseroan mencatatkan penurunan penjualan dan laba cukup signifikan. Penjualan INKP turun 11,6% year on year (yoy) menjadi US$ 776,0 juta. Adapun laba yang tercatat juga turun hingga 52,9% yoy dari US$ 155,1 juta di kuartal I 2018 menjadi US$ 73,1 juta.

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…