Setoran Dividen Hutama Karya Naik 112,33%

NERACA

Jakarta – Perusahaan konstruksi plat merah, PT Hutama Karya (Persero) mencatatkan dividen yang diberikan kepada negara naik 112,33% secara tahunan pada 2018. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, perseroan menyebutkan, dividen yang disetor ke negara sebesar Rp 454,975 miliar atau 20% dari penggunaan laba bersih Rp2,27 triliun perseroan pada 2018.

Perseroan menyebutkan, keputusan pembagian dividen telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan. Dari sisi kontribusi pembayaran pajak perseroan, juga terjadi pertumbuhan 29,13% dari Rp968 miliar pada 2017 menjadi Rp1,25 triliun.

Manajemen Hutama melaporkan pertumbuhan earnings before interest, tax, depreciation and amortisation (EBITDA) Margin dari 9,05% pada 2017 menjadi 12,53% tahun lalu. Selanjutnya, net profit margin (NPM) juga tumbuh dari 5,92% pada 2017 menjadi 8,51% pada 2018. Perseroan mengklaim optimistis kualitas neraca keuangan perseroan yang akan menopang kemampuan pemenuhan pendanaan terkait percepatan penyelesaian penugasan jalan tol di Trans -Sumatra.

Sebagai gambaran, rasio utang berbunga terhadap ekuitas perseroan dicatatkan masih relatif rendah sebesar 0,55 kali dibandingkan dengan periode sebelumnya 0,61 kali. Kemudian hasil RUPS juga menyetujui perombakan jajaran komisaris. “Sementara untuk susunan direksi tetap dan untuk susunan komisaris ada penambahan Pak Wahyu Muryadi dan pergantian M Taufik ke Ibu Chairiah,” kata Corporate Secretary Hutama Karya, Muhammad Fauzan.

Dari penelusuran yang dilakukan, Wahyu Muryadi merupakan mantan pemimpin redaksi majalah Tempo. Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Forum Pemred. Saat ini, dia mengisi posisi sebagai komisaris independen Hutama Karya sesuai keputusan RUPST perseroan tahun buku 2018. Sebagai informasi, PT Hutama Karya (HK) membidik peningkatan pendapatan sebesar Rp34,2 triliun atau meningkat 29,3% di tahun 2019.

Sementara laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization/ EBITDA) pada tahun ini, EBITDA diproyeksi mencapai Rp5,27 triliun atau naik 61,6% dibandingkan 2018 yang mencapai mencapai Rp3,26 triliun. Sementara target laba bersih di tahun ini diperkirakan akan stagnan dengan 2018, yakni di angka Rp2,2 triliun. Laba bersih tersebut mengalami lonjakan cukup tinggi sejak tahun 2016 yang hanya sebesar Rp300 miliar.

Penyebabnya, antara lain adalah penugasan HK dari pemerintah untuk menggarap jalan tol Trans Sumatera. Total nilai aset HK per akhir 2018 mencapai Rp68,95 triliun atau meningkat 190,5% dibandingkan 2016 yang senilai Rp23,73 triliun. Tahun ini, nilai aset diproyeksi tembus Rp101,1 triliun atau meningkat 46,6% dibandingkan 2018.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…