YLK Sumsel Dorong BPOM Intensif Razia

YLK Sumsel Dorong BPOM Intensif Razia

NERACA

Palembang - Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumatera Selatan (Sumsel) mendorong Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) meningkatkan razia untuk mengecek dan menertibkan peredaran makanan dan minuman tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat.

“Operasi pengawasan dan penertiban yang dilakukan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang di pasar tradisional, pasar bedug/jajanan berbuka puasa Ramadhan, dan pertokoan didorong lebih intensif untuk memberikan perlindungan maksimmal kepada masyarakat,” kata Ketua YLK Sumsel, Hibzon Firdaus, di Palembang, Kamis (23/5).

Produk makanan dan minuman yang mengandung boraks dan formalin (pengawet berbahaya bagi kesehatan manusia), pewarna tekstil, pemanis buatan, dan makanan/minumanyang telah habis masa layak konsumsi (kedaluwarsa) hingga kini masih sering ditemukan di pasaran.

Dengan pengawasan dan penertiban yang lebih intensif oleh pihak berwenang diharapkan pada Bulan Suci Ramadhan ini dan menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah dapat dicegah beredarnya makanan dan minuman yang tidak layak dikonsumsi masyarakat.

Selain itu dapat mempersempit ruang gerak pelaku usaha atau produsen makanan/minuman dan pedagang yang mencoba memanfaatkan situasi hari besar keagamaan dengan memasarkan produk yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Menurut dia, dalam operasi pengawasan dan penertiban makanan yang beredar di pasar tradisional sepekan terakhir, petugas BBPOM Palembang menemukan beberapa bahan makanan mengandung pengawet berbahaya bagi kesehatan.

Selain itu juga ada minuman yang mengandung pemanis buatan dan pewarna tekstil (rodhamin) yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Tindakan penyitaan dan pemusnahan yang dilakukan petugas merupakan langkah tepat dan perlu ditingkatkan sehingga dapat memberikan efek jera bagi produsen dan pedagang yang memasarkan produk tidak layak dikonsumsi itu, kata Hibzon.

Sementara sebelumnya Kepala BBPOM Palembang Hardaningsih menjelaskan seperti biasanya selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri pihaknya rutin melakukan pemantauan di lapangan untuk mencegah beredarnya produk makanan dan minuman kedaluwarsa dan mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

“Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat melindungi masyarakat dari makanan dan minuman yang tidak layak dikonsumsi,” ujar dia. Ant

BERITA TERKAIT

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…