Penembusan Pupuk Bersubsidi di Lebak Kembali ke Manual

Penembusan Pupuk Bersubsidi di Lebak Kembali ke Manual

NERACA

Lebak - Penembusan pupuk bersubsidi di Kabupaten Lebak, Banten, kembali diberlakukan ke manual setelah uji coba penggunaan kartu debit di Kecamatan Kalanganyar tidak maksimal.

"Kami terpaksa kembali menyalurkan pupuk bersubsidi ke manual agar terserap petani yang tercatat dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kebutuhan Kelompok (RDKK) itu," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Nana Mulyana di Lebak, Kamis (2/5).

Penembusan pupuk bersubsidi tersebut guna mendukung swasembada pangan. Penerapan penembusan pupuk bersubsidi melalui kartu tani dengan bekerja sama BRI Cabang Rangkasbitung dipastikan tidak maksimal.

Mereka petani merasa kesulitan dan kebingungan karena tidak bisa menembus pupuk bersubsidi di kios atau agen resmi. Sebab, kios dan agen pupuk resmi yang ditunjuk tersebut tidak terdapat sarana alat untuk menggesek kartu debit ke mesin.

Penembusan pupuk bersubsidi tersebut tentu sama penggunaanya seperti ATM itu. Oleh karena itu, pihaknya tidak memberlakukan penembusan pupuk menggunakan kartu debit sesuai kesepakatan petani."Kami lebih baik penembusan pupuk bersubsidi itu secara langsung membayar uang tunai," tambah dia.

Menurut Nana, pihaknya menjamin pupuk bersubsidi di agen dan kios yang ditunjuk pemerintah mencukupi karena sesuai dengan pengajuan RDKK. Penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2019 relatif aman dan terpenuhi untuk permintaan petani.

Apalagi, sebagian petani di daerah itu menggunakan pupuk organik dari kotoran ternak. Pupuk organik juga ramah lingkungan dan biaya relatif murah dibandingkan pupuk kimia."Kami yakin kebutuhan pupuk bersubsidi tidak ada masalah dan mencukupi untuk tanam hingga Desember mendatang," ujar dia.

Ia menyebutkan, jumlah kuota alokasi pupuk bersubsidi tahun 2019 jenis urea sebanyak 13.726 ton, SP36 sebanyak 5.756 ton, ZA 153 ton, NPK 8.324 ton dan organik 2.437 ton.”Kebutuhan pupuk bersubsidi sebanyak itu bisa mencukupi untuk menanam padi sebanyak 2,5 musim tanam per tahun atau 100 hektare,” ujar dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Keren! UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang sebagai Memory of the World Asia Pacific

NERACA Padang - Arsip Pabrik Indarung I PT Semen Padang dari tahun 1910-1972, resmi ditetapkan sebagai Memory of the World…

KemenKopUKM Gelar Rakor Jaring Masukan Untuk Kebijakan Pengembangan KUMKM

NERACA Biak Numfor, Papua - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk menjaring masukan dalam upaya pengembangan…

Stafsus PUPR: Banyak Manfaat Ekonomi bagi RI dalam Ajang WWF ke-10

  NERACA BALI — Stafsus Kemen PUPR mengungkapkan banyak manfaat ekonomi bagi Indonesia salam ajang World Water Forum (WWF) ke-10…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Keren! UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang sebagai Memory of the World Asia Pacific

NERACA Padang - Arsip Pabrik Indarung I PT Semen Padang dari tahun 1910-1972, resmi ditetapkan sebagai Memory of the World…

KemenKopUKM Gelar Rakor Jaring Masukan Untuk Kebijakan Pengembangan KUMKM

NERACA Biak Numfor, Papua - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk menjaring masukan dalam upaya pengembangan…

Stafsus PUPR: Banyak Manfaat Ekonomi bagi RI dalam Ajang WWF ke-10

  NERACA BALI — Stafsus Kemen PUPR mengungkapkan banyak manfaat ekonomi bagi Indonesia salam ajang World Water Forum (WWF) ke-10…