Belum pulihnya harga CPO di pasar, menjadi pil pahit bagi emiten perkebunan yang terpaksa harus mencetak kinerja keuangan yang negatif. Kondisi inilah yang dirasakan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) yang baru merealisasikan produksi CPO sejumlah 11.549 ton pada kuartal I/2019, atau 12% dari target setahun penuh sejumlah 80.500 ton. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Tahun ini, Gozco menargetkan produksi CPO 2019 sejumlah 80.500 ton. Volume itu cenderung konservatif dari target 2018 yang juga sebesar 80.500 ton. Namun pada 2018, realisasi prduksi CPO baru 82% dari target atau sejumlah 66.271 ton. Pada 2018, Gozco mencatatkan penjualan sebesar Rp493 miliar, turun dari periode 2017 senilai Rp647 miliar. Rincian penjualan pada tahun lalu ialah CPO sebesar Rp473 miliar, palm kernel Rp59 miliar, dan tandan buah segar Rp34 miliar.

Pada kuartal I/2019, GZCO memproduksi CPO 11.549 ton atau 12% dari target setahun penuh 80.500 ton. Produksi TBS inti sebetulnya mencapai 45.049 ton, atau 155 dari target 2019 sebesar 250.000 ton. Namun, kontribusi TBS plasma hanya 8,651 ton, atau 7 persen dari target 117.000 ton. Perseroan mengoperasikan perkebunan sawit seluas 27.584 hektare di Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah. Tanaman menghasilkan mencapai 26.909 hektara, dan yang belum menghasilkan 675 hektare. Usia rata-rata tanaman ialah 12 tahun 9 bulan.