Gelar Simpel Day, OJK Ingin Tingkatkan Inklusi Keuangan

 

 

NERACA

 

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong tingkat inklusi keuangan melalui kegiatan Hari Simpanan Pelajar (Simpel Day) 2019 dan Seminar “Digital Disruption; Banking for The Future”. Hadir dalam acara ini Menko Perekonomian Darmin Nasution dan para pimpinan Industri Jasa Keuangan serta sekitar 1.500 pelajar dari perwakilan sekolah di wilayah Jakarta yang ikut dalam ikrar Aksi Pelajar Indonesia Menabung secara serentak di seluruh Indonesia.

Kegiatan SimPel Day diharapkan semakin menumbuhkan budaya menabung bagi pelajar Indonesia dan meningkatkan inklusi keuangan kaum muda sementara Seminar “Digital Disruption; Banking for The Future” mengarahkan industri jasa keuangan agar mengikuti dan memanfaatkan teknologi informasi untuk memperluas akses keuangan masyarakat.

Untuk mempopulerkan tabungan di kalangan pelajar, OJK pada Selasa ini menggelar kegiatan Simpel (Simpanan Pelajar) Day 2019 yang digelar bersama industri perbankan dan kementerian/lembaga terkait dengan tema “Mewujudkan Generasi Pelajar Cerdas dan Gemar Menabung” dan tagline “Aku Pelajar, Aku Generasi SimPel”.

“Dengan adanya kegiatan SimPel Day diharapkan semakin menumbuhkan budaya menabung bagi pelajar Indonesia serta mendorong terwujudnya kepemilikan rekening bagi seluruh pelajar di Indonesia,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di Jakarta, Kamis 2 Mei 2019. Kegiatan SimPel Day merupakan rangkaian acara dalam menyambut Hari Indonesia Menabung dan sejalan dengan penerapan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Sejak diluncurkan pada tahun 2014, program SimPel/SimPel iB saat ini telah diikuti 304 bank yang terdiri dari 20 Bank Umum, 11 Bank Umum Syariah, 24 Bank Pembangunan Daerah dan 249 Bank Perkreditan Rakyat/Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dengan jumlah rekening hingga akhir tahun 2018 sebanyak 17.007.508 dengan nominal sebesar Rp6,64 triliun.

Wimboh mengatakan program Simpel diarahkan untuk memberikan edukasi dan inklusi keuangan serta mendorong budaya menabung sejak dini. “Simpel kita buat untuk menarik dan mempermudah siswa mulai menabung sehingga melatih mereka mulai mengelola keuangan sejak dini dan merencanakan masa depannya,” kata Wimboh.

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…