Latinusa Bukukan Penjualan US$ 50,66 Juta

NERACA

Jakarta - PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau lebih dikenal Latinusa membukukan penjualan di kuartal pertama tahun ini sebesar US$ 50,66 juta atau meningkat 15,7% dibandingkan kuartal-I 2018 kemarin yang nilainya US$ 43,77 juta. Sementara beban pokok penjualan turut terkerek 10,1% dari US$ 40,65 juta di kuartal-I tahun lalu menjadi US$ 44,77 juta di kuartal-I tahun ini. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Namun demikian perolehan laba kotor sampai Maret 2019 masih dapat diamankan senilai US$ 5,88 juta atau melonjak 88% dibandingkan periode yang sama tahun kemarin US$ 3,12 juta. Penjualan yang tinggi disokong pula oleh penurunan rugi selisih kurs. Alhasil laba bersih NIKL melejit berkali lipat menjadi US$ 2,17 juta di triwulan pertama tahun ini, di mana pada periode yang sama tahun lalu perseroan hanya memperoleh laba bersih US$ 27,7 ribu saja.

Adapun NIKL sepanjang kuartal-I 2019 mencatatkan penurunan jumlah aset 6,8% year on year menjadi US$ 137 juta. Di mana pada kuartal-I tahun lalu jumlah aset berada di kisaran US$ 147 juta. Investor Relations Latinusa, Wuri Wuryani pernah bilang, perseroan tetap optimis menjalankan bisnisnya di 2019. Dimana sektor makanan dan minuman memang mendominasi bisnis perseroan, sebagai gambaran pada tahun 2017 yang lalu sebanyak 23,68% penjualan tinplate Latinusa mengisi segmen kemasan susu, diikuti 20,02% untuk kaleng biskuit dan permen, 19,81% untuk sektor makanan lainnya, 16,86% sektor bahan kimia dan 13,01% untuk kaleng cat.

Sementara sisa penjualan untuk produsen kaleng umum, minyak goreng serta buah dan minuman yang masing-masing porsinya 4,52%, 1,58%, dan 0,53%. Hingga Desember 2017 tercatat konsumsi kaleng nasional mencapai 240.000 ton, dimana pangsa pasar perseroan di tanah air mencapai 61,78%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2016 sebesar 60,50%. 

Bicara soal segmen geografis, penjualan lokal masih mendominasi pendapatan perseroan sebanyak 99,99% dari total revenue sampai September 2018 kemarin. Beberapa pelanggan yang menyerap banyak produk Latinusa di kuartal tiga 2018 ialah PT Indonesia Multi Color Painting sebesar US$ 22,79 juta dan PT United Can senilai US$ 19,24 juta. Seperti diketahui, NIKL mengalami rugi sebesar US$,1,57 juta pada tahun 2018. Hal itu disebabkan tahun 2018 mengalami rugi kurs memcapai US$ 2,8 juta. Kondisi ini berbalik dibandingkan periode yang sama tahun 2017 masih membukukan laba bersih US$ 1,359 juta.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…