Laba Superkrane Mitra Utama Turun 32,37%

NERACA

Jakarta - PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) membukukan laba Rp63,28 miliar pada 2018. Nilai itu menurun 32,37% year on year (yoy) dari Rp93,58 miliar pada 2017. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan emiten penyewa crane ini tercatat Rp560,77 miliar di 2018. Nilai itu meningkat 16,76% yoy dari sebelumnya Rp480,26 miliar. Beban pokok meningkat menuju Rp363,62 miliar dari sebelumnya Rp307,39 miliar. Namun, SKRN masih membukukan kenaikan laba bruto sebesar Rp197,15 miliar pada 2018 dibandingkan dengan 2017 sejumlah Rp172,86 miliar.

Arus kas bersih yang digunakan untuk investasi sebesar Rp173,33 miliar pada 2018. Nilai itu berbalik dibandingkan perolehan investasi pada 2017 sebesar Rp84,41 miliar. Adapun, arus kas dari operasi meningkat menjadi Rp202,04 miliar pada 2018, dibandingkan dengan Rp170,65 miliar pada 2017. Akibatnya, total kas dan setara kas SKRN meningkat signifikan menuju Rp136,02 miliar pada akhir 2018 dari Rp40,44 miliar pada penghujung 2017.

Total liabilitas perusahaan naik menjadi Rp944,35 miliar pada 2018 dari sebelumnya Rp841,41 miliar. Namun, liabilitas jangka pendek menurun menuju Rp235,31 miliar dari 2017 sebesar Rp344 miliar. Total ekuitas SKRN meningkat menuju Rp639,24 miliar dari sebelumnya Rp391,29 miliar. Total aset pun bertumbuh pada 2018 menjadi Rp1,58 triliun dari 2017 sebesar Rp1,23 triliun.

Corporate Secretary Superkrane Mitra Utama, Eddy Gunawin menuturkan, penyewaan peralatan crane untuk proyek infrastruktur, konstruksi, dan pertambangan cenderung mengalami peningkatan pada 2018. Dengan demikian, perseroan menargetkan pendapatan Rp600 miliar. Pada 2019, perusahaan membidik pendapatan sebesar Rp720 miliar dan perolehan laba bersih berkisar Rp120 miliar—Rp140 miliar.

Menurutnya, bisnis penyewaan krane masih berlanjut seperti biasa sejalan dengan berbagai proyek yang terus berlangsung. Oleh karena itu usai melangsungkan initial public offering (IPO) di tahun kemarin, SKRN terus menambah unit krane dan alat berat lainnya. Tahun ini, perseroan juga tengah mengisi beberapa proyek, baik milik pemerintah maupun swasta. Seperti di awal Januari tahun ini SKRN turut serta dalam proyek bandara internasional Yogyakarta.

Selanjutnya SKRN juga akan terlibat dalam proyek jalan trans Sumatera yang bakal start di tahun 2019 ini. Sedangkan di sektor swasta, SKRN juga menyewakan cranenya untuk kebutuhan pembangunan pabrik PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI).

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…