BTN Catatkan Aset Tumbuh Jadi Rp 306 Triliun

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2018, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan kinerja cukup apik ditengah sejumlah tantangan di sepanjang tahun 2018. “Kami bersyukur telah melalui sejumlah tantangan yang menghadang selama tahun 2018. BTN dapat melaluinya dengan baik," kata Direktur Utama BTN, Maryono dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Menurut Maryono, sejumlah tantangan itu adalah ketidakpastian perekonomian global dengan naiknya suku bunga The Fed. Kemudian kenaikan BI 7 Days Repo Rate yang tercatat sampai 6 kali dari 4,25% menjadi 6% atau sekitar 175 bps. Disamping itu persiapan penerapan PSAK 71 yang akan dimulai pada awal tahun 2020, bank lebih awal mencadangkan CKPN dalam jumlah yang cukup besar. Meskipun demikian, BTN dapat melalui itu dengan catatan kinerja positif pada 31 Desember 2018. “Kami telah menjalankan bisnis secara on the track dan prudent. Pemberian kredit kepada masyarakat tumbuh. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh. Aset perseroan meningkat. Perolehan laba perseroan positif. Secara bisnis kita on the track dan tumbuh lebih baik," ujarnya.

Tercatat hingga akhir Desember 2018, total aset BBTN ini mencapai Rp306,4 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp261,4 triliun. Pertumbuhan aset ini mencapai 17,24% atau berada diatas rata-rata industri yang tercatat 9,21%. Sementara itu kredit dan pembiayaan yang diberikan tercatat mencapai Rp237,8 triliun, meningkat dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp198,9 triliun. Kredit dan pembiayaan ini tumbuh 19,48%. 

Disampaikannya, angka tersebut jauh diatas rata-rata pertumbuhan yang dicatatkan industri sebesar 11,75%. Melesatnya kredit Bank BTN didorong oleh Program Satu Juta Rumah yang berhasil mendongkrak kinerja kredit perumahan. Bank BTN, lanjut Maryono, telah memiliki profile bisnis yang jelas, dimana 80% portfolio kredit BTN merupakan kredit konsumer dengan profile 90% merupakan kredit perumahan (KPR) yang menjadi core business perseroan sejak tahun 1974. 

Porsi KPR ini terbagi 56% merupakan KPR subsidi dan sisanya 44% adalah KPR Non Subsidi. Sementara untuk bersaing dengan pasar, 20% sisanya dialokasikan untuk kredit komersial. Kinerja kredit BTN tersebut mendorong perseroan menjadi pemimpin pasar di segmen KPR dengan menguasai 39,35% persen pangsa pasar KPR di Indonesia, naik dari tahun sebelumnya yang tercatat 37%. “Bank BTN tetap menjadi pemimpin pasar KPR dengan pangsa pasar lebih baik dari tahun sebelumnya," tuturnya.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan sepanjang 2018 tercatat Rp230,3 triliun, tumbuh 19,34% dibandingkan perolehan DPK tahun 2017. Pertumbuhan ini jauh diatas rata-rata industri yang berada di kisaran 6,45%.  Pertumbuhan DPK ini memperkuat likuiditas Bank BTN. Tercatat Liquidity Coverage Ratio Bank BTN sebesar 108,99% di atas ambang batas yang disyaratkan Bank Indonesia.

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…