Lagi, Aksi Beli Investor Bawa IHSG Menguat

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/3), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 58,75 poin atau 0,92% menjadi 6.470. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45, bergerak naik 13,54 poin atau 1,35% menjadi 1.017,58.
Kata analis Bina Artha Sekuritas, M Nafan Aji, penguatan IHSG terjadi di tengah-tengah kekhawatiran para pelaku pasar terkait dengan potensinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global.”Adapun penguatan IHSG lebih disebabkan oleh faktor stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan. Para pelaku pasar memanfaatkan aksi beli ketika pergerakan harga saham sudah menyentuh level termurah sehingga mendorong penguatan IHSG," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli asing bersih atau net foreign buy sebesar Rp338,63 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 413.224 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,59 miliar lembar saham senilai Rp7,02 triliun. Sebanyak 230 saham naik, 169 saham menurun, dan 138 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional Asia antara lain Indeks Nikkei ditutuop menguat 451,28 poin (2,15%) ke 21.428,39, Indeks Hang Seng ditutup menguat 43,56 poin (0,15%) ke 28.566,91, dan Indeks Straits Times menguat 17,36 poin (0,55%) ke posisi 3.200,28.

Di awal perdagangan, IHSG juga dibuka menguat 29,67 poin atau 0,46% ke posisi 6.440,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 7,2 poin atau 0,72% menjadi 1.011,23.
Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan, pasar global mengalami koreksi pada perdagangan hari Senin (25/3) lalu seiring kecemasan ancaman resesi ekonomi Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Selasa, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi.”Namun, diperkirakan tekanan terhadap pasar global pada Selasa mereda dan dapat mendorong IHSG bergerak "mixed", ditopang sentimen musim laporan laba emiten," ujarnya.

Sentimen ketakutan pasar terhadap resesi kembali mencuat seiring dengan pembalikan kurva imbal hasil (yield) pada obligasi AS antara tenor tiga bulan dengan tenor 10 tahun. Pada perdagangan sesi AS Jumat (22/3), yield obligasi AS tiga bulan sempat mencapai 2,492%, lebih tinggi dibandingkan yield obligasi AS bertenor 10 tahun di 2,45.

Pembalikan kurva imbal hasil yang telah terbukti menjadi indikator resesi dalam setidaknya 18 bulan ke depan menjadi pemicu terjadinya koreksi pada bursa saham global pada awal pekan ini. Bursa regional Asia antara lain indeks Nikkei dibuka menguat 391,64 poin (1,87%) ke 21.368,75, indeks Hang Seng menguat 155,1 poin (0,54%) ke 28.678,45 dan Straits Times menguat 21,66 poin (0,68%) ke posisi 3.204,58.

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…