Legislator Apresiasi Program KKP Sentuh Hingga Daerah Pelosok

NERACA

Banyuasin – Dirjen Perikanan Budidaya KKP bersama Ketua Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Banyu Asin, Sumatera Selatan tepatnya di Desa Tirtaharja Kecamatan Muara Sugihan, Sabtu (23/3).

Kunker ini dimaksudkan untuk meninjau secara langsung pembangunan perikanan budidaya di Kabupaten Banyuasin sekaligus potensi pengembangannya. Kecamatan Muara Sugihan sendiri merupakan salah satu kawasan bermuaranya aliran sungai Musi.

Butuh waktu 5 - 6 jam untuk mencapai kecamatan ini menggunakan moda transportasi kapal cepat. Moda ini paling mudah dan menjadi urat nadi transportasi masyarakat selama ini dibandingkan lewat darat yang dalam proses peningkatan kualitas dan standar.

Turut serta dalam kunker yakni Wakil Bupati Banyu Asin, Kepala BBPBL Lampung, BPBAT Jambi serta Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Medan. Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, menyinggung akan besarnya potensi pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Banyuasin.

Potensi yang dimaksud Slamet tersebut baik air tawar, payau maupun laut. Ia meyakini jika potensi tersebut dikembangkan akan mampu membuat Banyuasin sebagai salah satu sentra dan penghasil utama produksi perikanan budidaya. “Sebagai daerah yang memiliki lembah sungai Musi cukup luas sekaligus menjadi muaranya, Banyuasin memiliki 3 potensi budidaya ikan sekaligus, tawar, payau maupun laut,” ujarnya, disalin dari siaran resmi.

”Tadi begitu sampai, saya sempat rasakan air di sini. Saya yakin air di sini banyak yang memiliki kadar salinitas 3-5 per mil, ini potensial dan sangat cocok untuk pemeliharaan berbagai jenis ikan air tawar seperti nila, mas, dan patin. jangan bayangkan bahwa budidaya ikan air tawar itu yang optimal 0 per mil, malah sebenarnya yang sangat bagus itu pada salinitas 3-5 promil, karena ikan akan tumbuh maksimal sebab makanan terfokus untuk pertumbuhan,” lanjut Slamet.

Slamet juga meyakini bahwa dengan potensi dan karakteristik perairan yang dimiliki Kabupaten Banyuasin akan mampu menjadi sentra produksi ikan patin seperti di Vietnam. “Saya pernah ke Vietnam, kenapa produksi patinnya tinggi? Karena sungai Mekongnya, di Sungai Mekong kadar oksigennya tinggi, salinitasnya juga bisa 3-5 promil. Kabupaten Banyu Asin memiliki kemiripan itu, disini katanya pasang surut tinggi, itu dapat membuat kadar oksigennya juga tinggi dan salinitasnya cocok untuk budidaya berbagai jenis ikan air tawar di samping ikan bandeng,” tambah Slamet merujuk kesuksesan pengembangan patin di Vietnam.

Untuk itu, kata Slamet, KKP akan identifikasi lokasi-lokasi mana saja yang dapat dikembangkan untuk tambak atau kolam semacam itu. “Kita akan kawal, kita petakan dengan tepat mana saja lokasi yang pas untuk budidaya udang, bandeng dan air tawar. Sehingga nanti tata letak, konstruksi dan penerapan teknologinya benar-benar tepat dan memenuhi kaidah budidaya berkelanjutan, karena perairan disini masih belum tercemar,” ucapnya.

“Saya juga berpesan, agar kita bersama-sama memiliki komitmen yang kuat untuk tidak mencemari lingkungan perairan, tidak membuang sampah khususnya plastik ke sungai, tambak dan danau. Dengan begitu budidaya ikan kita akan lebih sehat dan ramah lingkungan,” pesannya.

Dalam kunjungan ini, Slamet juga menyerahkan secara langsung berbagai dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan antara lain benih ikan lele sejumlah 140.000 ekor, benih ikan patin 110.000 ekor, benih ikan bandeng 100.000 ekor, bantuan pakan mandiri sebanyak 25.000 kg, 5 paket budidaya lele sistem bioflok, 1 unit mesin pakan mandiri lengkap dengan bahan bakunya, serta pinjaman pembiayaan melalui BLU-LPMUKP untuk 2 Pokdakan senilai Rp. 350.000, dan pembagian kartu KUSUKA untuk 3 pelaku usaha budidaya yang telah tervalidasi. Selain itu, KKP juga memberikan pelatihan berbagai keahlian dalam usaha perikanan kepada masyarakat pembudidaya ikan Banyuasin melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Medan.

Dalam kesempatan yang sama, Edhy Prabowo, Ketua Komisi IV menjelaskan bahwa kunker ini ditujukan untuk melihat perkembangan kemajuan perikanan budidaya di Kabupaten Banyu Asin sekaligus peluang pengembangan potensi perikanan budidaya yang ada.

"Selain untuk memastikan bahwa pembangunan perikanan berjalan baik dan berdampak  langsung terhadap perekonomian masyarakat, kami ingin melihat potensi yang ada sehingga KKP dapat membangun tambak atau kolam ikan percontohan yang tepat," ujarnya.

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…