Menjaring Nasabah Milenial - Pegadaian Hadirkan Atmosfer Baru Pelayanan Kekinian

Tren maraknya perusahaan pegadaian swasta dan juga perusahaan financial technology (fintech) di era digital saat ini, membuat kemudahan masyarakat untuk mendapatkan akses layanan keuangan atau inkluasi keuangan semakin meningkat. Hal ini tentunya memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan pinjaman dana selain perbankan ataupun lembaga PT Pegadaian (Persero). Namun sebaliknya, bagi PT Pegadaian (Persero) hal ini memberikan tantangan bagaimana menjaga eksistensinya di masyarakat yang terkenal akan tagline menyelesaikan masalah tanpa masalah masih bisa dirasakan manfaatnya.

Ya, inovasi pelayanan dan transformasi bisnis menjadi keniscayaan di tengah pesatnya pertumbuhan digital saat ini. Apalagi PT Pegadaian cukup serius membidik pasar milenial yang memiliki potensi besar lantaran penetrasi pasarnya menjadi nasabah Pegadaian masih kecil. Salah satu inovasi yang dilakukan Pegadaian adalah mengikuti perkembangan era digitalisasi dengan meluncurkan Pegadaian Digital Service (PDS). Hal ini dilakukan karena pelayanan berbasis digital merupakan jawaban atas kebutuhan milenial yang sudah sangat akrab dengan layanan keuangan berbasiskan digital.

Direktur Operasional dan Pemasaran Pegadaian, Damar Latri S mengatakan, pegadaian akan siap menjawab tantangan era digitalisasi.”Kami luncurkan Pegadaian Digital Service untuk menjawab tantangan digitalisasi. Nantinya masyarakat bisa melakukan gadai secara online. Pelayanan kami bisa dilakukan lewat gadget,” ujarnya.

PDS dibarengi dengan akan dibukanya agen-agen pegadaian di seluruh Indonesia. Nantinya agen-agen tersebut dikatakan Damar akan mendatangi pelanggan yang sebelumnya sudah mengisi formulir lewat PDS. Target perseroan untuk rencana bisnis ini akan miliki 6.000 agen di seluruh Indonesia. Untuk pengembangan digitalisasi ini, Pegadaian menghabiskan dana sebsear Rp 440 miliar. Biaya besar ini diharapkan bisa menggenjot target tambahan 2 juta nasabah.

Mengusung konsep G-Star Generation melalui strategi 5G’s: Grow Core (menumbuhkan bisnis utama), Grab New (menangkap peluang baru), Groom Talent (mengembangkan talenta internal), Gen-Z Tech (teknologi generasi terkini), dan Great Culture (budaya perusahaan yang hebat), diyakini bisa menjaga pertumbuhan bisnis perseroan di tengah serbuan fintech. Selain itu, fokus utama transformasi Pegadaian adalah di sektor IT sebagai salah satu pilar utama perusahaan. Dengan transformasi ini, Pegadaian mencoba mengubah paradigma lama yang menganggap value perusahaan haruslah dihitung dari aset tangible (tanah, gedung) menjadi aset intangible (Big Data Costumer). Dengan perubahan paradigma tersebut, Pegadaian dapat melakukan efisiensi dengan layanannya secara digital dengan didukung oleh kualitas SDM-nya.

 

Pendekatan Cara Baru

 

Selain inovasi pelayanan yang dilakukan, PT Pegadaian juga aktif melakukan pendekatan pelayanan kepada calon nasabah, khususnya generasi milenial. Hal ini dimaksudkan untuk merubah wajah baru Pegadaian agar orang yang datang ke Pegadaian tidak hanya sekedar menggadaikan barang saja, tetapi juga bisa tempat nongkrok. Oleh karena itu, Pegadaian meluncurkan The Gade Coffee & Gold ke-19 di Kantor Pusat Pegadaian dan sebelumnya sebanyak 18 kafe dengan gaya khas milenial ini telah dibuka di seluruh Indonesia. 

Kata Direktur Utama Pegadaian, Kiswiyoto, peluncuran The Gade Coffee & Gold merupakan upaya Pegadaian untuk terus melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan gaya hidup anak muda yang mendominasi segmen nasabahnya. Oleh karena itu, Pegadaian terus berusaha mendekatkan diri dengan nasabah muda berusia produktif di berbagai kota di Indonesia.

Diharapkan lewat outlet tersebut, anak-anak muda dan semua karyawan Pegadaian yang belum menjadi nasabah agar tidak sungkan lagi menjadi nasabah Pegadaian. Kemudian yang tidak kalah menariknya juga dalam menjaring nasabah baru, Pegadaian juga memperkenalkan berbagai produk yang bisa digunakan segmen muda, termasuk Gadai Prima atau Pinjaman tanpa bunga.

Gadai Prima merupakan program Pegadaian dengan bunga nol persen untuk satu barang. Barang-barang yang digadaikan pun semakin diperluas jenisnya. Yang terbaru Pegadaian menerima gadai Tupperware yang menurut sektor ibu rumah tangga adalah salah satu barang yang bernilai. Nilai gadai yang diajukan pun bisa mencapai Rp 500 ribu dengan tenor dua bulan dan bisa diperpanjang satu kali. Pegadaian terus berupaya memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dengan mengoptimalkan gudang yang dimiliki dengan menerima barang-barang nonemas. 

Kebijakan mengenai jenis barang yang diterima sebagai jaminan gadai diserahkan kepada pemimpin wilayah dengan mempertimbangkan nilai ekonomis dan kondisi/ minat masyarakat setempat. Karena itu bisa terjadi perbedaan jenis barang di wilayah berbeda. Pinwil menetapkan Harga Pasar Setempat sebagai dasar penentuan pinjaman gadai di wilayah operasionalnya.

Menurut Kuswiyoto, dirinya tetap optimistis dampak dari bermunculannya gadai swasta dan perusahaan finansial berbasis teknologi (financial technology/fintech) belum akan menggerus bisnis Pegadaian. Sebab, pangsa pasar industri pergadaian nasional masih dikuasai oleh Pegadaian yakni di atas 90%. Selain itu, Pegadaian memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berpengalaman dan jaringan yang luas hingga ke pelosok di Tanah Air. “Banyak ruang untuk melakukan terobosan agar target tahun ini bisa dicapai, seperti meluncurkan fintech. Di era digital ekonomi dan terus bertumbuhnya fintech dan gadai swasta, mendorong kami untuk terus berinovasi,” jelas dia.

Disampaikannya, terus bertumbuhnya bisnis pergadaian dan fintech menunjukkan bahwa pasar gadai dan nongadai masih besar dan karena itu perusahaan tetap percaya diri masih bisa tumbuh positif. Di tahun ini, Pegadaian juga menargetkan laba bersih tumbuh 19,6% (yoy) menjadi Rp 3,3 triliun. Sedangkan total aset Pegadaian ditargetkan tumbuh 20,7% (yoy) menjadi Rp 64,2 triliun.

Sementara total outstanding loan diproyeksi tumbuh 18,1% (yoy) menjadi Rp 47,7 triliun. Kemudian Pegadaian juga memasang target pendapatan usaha mencapai Rp 14,4 triliun atau naik 24,8% (yoy). Target dua digit tersebut terbilang tinggi ditengah tahun politik dan relative stabilnya prediksi pertumbuhan ekonomi nasional.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…