PD BPR Serahkan Dana Bergulir Rp3,4 Miliar ke Pemkot Sukabumi - Pasca Diberhentikannya Bantuan Dana Bergulir untuk Pelaku Usaha

PD BPR Serahkan Dana Bergulir Rp3,4 Miliar ke Pemkot Sukabumi

Pasca Diberhentikannya Bantuan Dana Bergulir untuk Pelaku Usaha

NERACA

Sukabumi - Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR) Kota Sukabumi mengaku di akhir tahun 2018 lalu sudah mengembalikan dana bergulir untuk pelaku usaha sebesar Rp3,4 miliiar kepada Pemkot Sukabumi. Hal itu menyusul di tahun 2019 ini Pemkot Sukabumi tidak menyalurkan bantuan bagi pelaku usaha di BPR.

"Akhir Desember tahun lalu, kita sudah serahkan dana bergulir itu ke Pemkot Sukabumi, sebab di tahun ini bantuan untuk para pelaku usaha sudah tidak di titipkan di BPR," terang Kepala PD. BPR Kota Sukabumi Yudi Permadi kepada Neraca, Selasa (26/2).

Meskipun program bantuan dana bergulir sudah tidak ada di BPR, tapi untuk kredit permodalan usaha yang murni dimiliki oleh BPR masih berjalan sampai sekarang."Kalau bantuan program dan bergulir kan plafonnya sampai Rp15 juta, sedangkan program yang kami miliki sampai dengan Rp200 juta," ujar Yudi.

Yudi juga mengakui, jika hilangnya dana bergulir tersebut berdampak juga terhadap berkurangnya para debitur. Dimana ketika dana bergulir masih di pegang BPR, ada sekitar seribu debitur. Tapi setelah program itu dihentikan, saat ini hanya sekitar 700 debitur."Pengaruhnya hanya menurunya jumlah debitur saja," kata Yudi.

Untuk itu pihaknya saat ini tengah merambah ke debitur konsumtif. Seperti kredit sertifikasi yang bisa mencapai Rp100 sampai Rp150 juta."Kita sedang mencoba ke ranah itu, mudah-mudahan bisa berjalan lancar," ujarnya.

Selain itu juga, lanjut Yudi, pihaknya juga sedang merancang penyaluran kredit ke aparatur sipil negara (ASN), dengan pemanfaatan adanya program tunjangan kinerja (Tukin). Kalau program tersebut berjalan dengan baik, tentu saja penghasilan BPR juga akan meningkat kedepanya."Inovasi ini juga sedang kami usahakan," ujar Yudi.

Sejauh ini tambah Yudi, posisi bank BPR tergolong sehat, dengan jumlah aset yang dimiliki mencapai Rp32,5 miliar, posisi kredit mencapai Rp19,5 miliar dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) net 8%.

Untuk saat ini kata Yudi, pihaknya kesulitan mencari nasabah UKM. Karena nasabah UKM berlari ke kredit usaha rakyat yang bunganya sangat kecil sekitar 7%. Sedangkan PD. BPR sendiri bunganya sekitar 25%, sehingga tak sedikit debitur BPR berlari ke kredit usaha rakyat yang disediakan oleh bank umum lainya."Saat ini memang sulit untuk mencari nasabah UKM, karena ada program kredit usaha rakyat yang bunganya lebih rendah," ujar Yudi.

Tapi yang dibutuhkan BPR saat ini, yakni infrastuktur yang baik. Karena kata Yudi, bank itu modalnya kepercayaan. Kalau sarananya tidak mendukung tentu saja akan mengurangi rasa kepercayaan dari debitur."Kalau sarananya lengkap tentu saja yang akan berhubungan dengan BPR juga akan percaya," ujarnya.

Selain itu juga mengenai Capital Adequacy Ratio (CAR), sebab ungkap Yudi, semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko."Kalau CAR nya itu berada di posisi 8% itu sangat minim, artinya harus ditambah modalnya. Alhamdulillah kalau PD BPR CAR nya ada diposisi 52%," pungkas Yudi. Arya

 

 

 

BERITA TERKAIT

MenKopUKM Harapkan PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi

NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

MenKopUKM Harapkan PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi

NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…