Wakil Presiden - Otoriter dan Nepotisme Ciri Awal Kebangkrutan Negara

M Jusuf Kalla

Wakil Presiden

Otoriter dan Nepotisme Ciri Awal Kebangkrutan Negara

Surabaya - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan, sikap otoriter pemimpin dan timbulnya nepotisme merupakan ciri awal kebangkrutan negara.

"Apa yang menyebabkan suatu negara hancur, jatuh, dua hal ini, kalau pemerintah itu otoriter," kata Wapres dalam sambutannya saat acara silaturahim bersama kiai muda di Hotel Wyndham Surabaya, pada Sabtu (23/2).

Menurut Kalla, sikap otoriter kerap dibarengi dengan munculnya nepotisme dan korupsi. Wapres menjelaskan, beberapa negara di dunia ada yang telah menjadi korban dari rezim otoriter yang melakukan nepotisme.

Wapres menambahkan, Indonesia tidak akan mengalami kejatuhan jika pemimpinnya memiliki konsekuensi terhadap pemberantasan korupsi dan nepotisme."Apabila kita konsekuen untuk memilih pemimpin yang tidak otoriter dan tidak nepotisme, itu yang menjadi pegangan kita semua," tegas Kalla.

Dalam pertemuan itu sebanyak 1.000 putra-putra gus atau kiai dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan sekitarnya bertemu dengan Wapres Kalla.

Wapres juga berpesan agar pendidikan di pesantren dipadukan dengan penggunaan teknologi dalam pendidikan agama.

Kemudian Wapres mengatakan masyarakat Indonesia patut bersyukur bahwa Indonesia aman dari konflik."Kita sangat bersyukur ditengah gejala konflik negara-negara Timur Tengah, kita Alhamdulillah Indonesia aman-aman saja dalam artian (dari) konflik," kata Kalla.

Menurut Wapres, sejumlah negara berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Timur Tengah ada yang masih berkonflik hingga saat ini seperti Suriah, Afghanistan, Libya, dan Nigeria. Dia juga menjelaskan bahwa sebesar 80 persen dari anggaran di Afghanistan digunakan untuk sektor keamanan."Tapi kita habiskan dana kita untuk mendukung pedesaan, untuk mendukung teknologi, untuk memberikan kesehatan, infrastruktur dan sebagainya. Itu semua terjadi," kata Kalla.

Wapres mengatakan situasi aman tersebut merupakan anugerah yang harus dijaga. Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu juga menjelaskan partisipasi pesantren juga diperlukan selain mendidik agama, juga mendidik iptek kepada para santri. Ant

 

BERITA TERKAIT

Mendes PDTT - Pembangunan Desa Harus Bertumpu pada Akar Budaya

Abdul Halim Iskandar Mendes PDTT Pembangunan Desa Harus Bertumpu pada Akar Budaya Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan…

Menlu RI - Asia Pasifik Pimpin Transformasi Digital Dunia

Retno Marsudi Menlu RI Asia Pasifik Pimpin Transformasi Digital Dunia Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan bahwa…

Ketua MPR RI - Elemen Bangsa Hormati Putusan MK

Bambang Soesatyo Ketua MPR RI Elemen Bangsa Hormati Putusan MK Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo mengajak…

BERITA LAINNYA DI

Mendes PDTT - Pembangunan Desa Harus Bertumpu pada Akar Budaya

Abdul Halim Iskandar Mendes PDTT Pembangunan Desa Harus Bertumpu pada Akar Budaya Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan…

Menlu RI - Asia Pasifik Pimpin Transformasi Digital Dunia

Retno Marsudi Menlu RI Asia Pasifik Pimpin Transformasi Digital Dunia Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan bahwa…

Ketua MPR RI - Elemen Bangsa Hormati Putusan MK

Bambang Soesatyo Ketua MPR RI Elemen Bangsa Hormati Putusan MK Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo mengajak…