BEI Minta Tinjau Kembali Penyatuan Zona Waktu

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) masih belum sepakat soal penyatuan zona waktu dan bahkan perlu ditinjau kembali. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito menilai, penyatuan zona waktu agar ditinjau lagi. Hal itu karen Indonesia terlalu lebar sehingga zona waktu tetap dibutuhkan. "Kalau zona waktu disatukan maka perlu ditinjau karena Indonesia terlalu lebar sehingga zona waktu tetap dibutuhkan,"katanya di Jakarta, Rabu (14/3).

Ito menuturkan, bila pemerintah memang memutuskan untuk memajukan zona waktu bagian Indonesia bagian barat dimajukan 1 jam, maka jam perdagangan yang dimajukan juga perlu kembali ditinjau.

Tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut rencana pemerintah memajukan zona waktu Indonesia bagian barat. Bila WIB memang dimajukan satu jam maka akan sejajar dengan Malaysia dan Singapura

Kata Ito, ada wacana pemerintah akan menyatukan zona waktu Indonesia. Hal ini dilakukan agar lebih efektif dalam perekomian. Sementara itu, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) mengaku saat ini masih lebih fokus dalam merampungkan proses pemajuan sekaligus penambahan jam perdagangan bursa, sehingga belum bisa mengkaji secara serius dampak dari penyatuan zona waktu tersebut.“Jam perdagangan kita belum maju kan? Ini yang kita selesaikan dulu. Kita majukan dulu. Nanti dampaknya baru bisa kita lihat. Kita kaji dulu lah, baru bisa komentar,” kata Ketua Bapepam-LK Nurhaida.

Nurhaida menuturkan, langkah pemajuan sekaligus penambahan jam perdagangan bursa lebih menjadi prioritas lantaran sudah diprogramkan sejak lama serta sudah dalam proses yang telah mendekati tahap final. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…