Pembangunan Jalan Layang Cisauk Dinilai Solusi Atasi Kemacetan

NERACA

Tangerang - Legislator Kabupaten Tangerang, Banten menilai proyek pembangunan jalan layang yang menelan biaya Rp120 miliar di Kecamatan Cisauk, Banten, merupakan solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan pada lintasan kereta api.

"Kami mendukung penuh, karena banyak keluhan dari warga akibat macet parah setiap hari," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Dedi Sutardi di Tangerang, Banten, Selasa (12/2).

Ia menyambut posisif upaya dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM-SDA) Kabupaten Tangerang untuk merealisasikan proyek tersebut. Masalah itu sehubungan Pemkab Tangerang, membebaskan tanah untuk membangun jalan layak di Kecamatan Cisauk mengatasi kemacetan arus lalu lintas.

Kepala DBM-SDA Kabupaten Tangerang, Slamet Budi Mulyanto mengatakan sudah melakukan perencanaan terkait proyek itu termasuk dengan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pemakaman (DP3) setempat sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap pembebasan tanah. Kemacetan pada lintasan kereta api komuter jurusan Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak (Banten) menuju Tanah Abang (Jakarta) atau sebaliknya tidak dapat dihindari. Untuk itu perlu ada upaya pembebasan lahan agar dapat dibangun jalan layang yang rencananya sepanjang 150 meter dengan lebar 12 meter.

Saat ini jalan di lokasi itu hanya lebar delapan meter dan terdapat perlintasan kereta api membuat pengendara motor dan mobil saling berebut menghindari kawasan tersebut. Namun proyek jalan layang mulai dikerjakan Januari 2020, setelah melalui studi kelayakan dan perencanaan yang matang. Anggaran proyek itu senilai Rp120 miliar sudah termasuk untuk biaya pembebasan lahan milik warga setempat di Kecamatan Cisauk.

Politisi Partai Demokrat itu mengapresiasi terwujudnya proyek tersebut dan berupaya untuk mengawasi dana yang digunakan karena berasal dari APBD setempat. Ant