Rilis Obligasi Rp 53 Miliar - Tiphone Mobile Tawarkan Bunga 11,5%

NERACA

Jakarta – Danai ekspansi bisnis, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) menerbitkan obligasi senilai Rp 53 miliar yang akan mulai ditawarkan kepada investor mulai 30 Januari hingga 4 Februari mendatang. Untuk instrumen ini perusahaan memberikan tingkat bunga sebesar 11,5% per tahun yang akan dibayarkan setiap tiga bulannya.

Seperti dikutip dalam laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, kemarin disebutkan, obligasi ini memiliki tenor selama 370 hari kalender. Rencananya bakal dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Februari nanti. Penerbitan obligasi ini merupakan tahap pertama dari penawaran umum berkelanjutan II Tiphone Mobile dengan target emisi yang akan diterbitkan senilai Rp 2 triliun.

Untuk menerbitkan obligasi ini perusahaan bekerja sama dengan Bahana Sekuritas dan Sinarmas Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi obligasi ini. Sebagai informasi, di kuartal tiga 2018 kemarin, TELE berhasil meraih laba sebesar Rp431,45 miliar atau naik 56,92% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp274,95 miliar.

Sementara pendaptan perseroan berhasil dibukukan sebesar Rp22,7 triliun atau naik 10,57% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp20,53 triliun. Laba usaha yang diraih hingga Q3-18 sebesar Rp881,16 miliar naik dibandingkan periode sama tahun lalu Rp713,94 miliar. Penjualan perusahaan hingga kuartal Q3-18 ditopang oleh voucher dan kartu perdana sebesar Rp16,8 triliun, telepon selular (Rp5,89 triliun), dan lainnya.

Tiphone Mobile menganggarkan belanja modal sebanyak Rp 50 miliar pada tahun 2018. Dana tersebut akan digunakan untuk server dan peralatan. TiPhone juga berencana menambah 200 gerai di Indonesia guna memperkuat 400 gerai, 96 pusat layanan, 200 kantor cabang serta 250.000 penjual aktif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Sedangkan perolehan pendapatan dibidik sebesar Rp 31 triliun tahun 2018, atau naik sekitar 11,07% dibanding perolehan pendapatan perusahaan tahun 2017 sebesar Rp 27,91 triliun. Untuk laba bersih dibidik sekitar Rp 385 miliar-Rp 400 miliar di tahun 2018. Kemudian tren penerbitan obligasi tahun ini akan kembali ramai seiring dengan ekspansifnya beberapa perusahaan dalam pengembangan bisnisnya di tahun politik.

Berdasarkan data dari BEI hingga kemarin, masih ada empat perusahaan lainnya yang masih memproses penerbitan surat utangnya ini. Beberapa perusahaan tersebut antara lain, PT Indosat Tbk (ISAT) dengan istrumen obligasi senilai Rp 1,5 triliun dan sukuk ijarah senilai Rp 500 miliar, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dengan obligasi berkelanjutan III tahap I senilai Rp 2 triliun,  PT XL Axiata Tbk (EXCL) obligasi senilai Rp 1 triliun dan sukuk ijarah senilai Rp 1 triliun dan PT Astra Sedaya Finance, obligasi senilai Rp 2,225 triliun.

Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto pernah bilang, pasar obligasi 2019 dianggap masih menunjukkan indikator yang positif. Setidaknya ada empat katalis positif di pasar obligasi pada 2019.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…