Stasiun Karantina Ikan Palembang Sertifikasi Komoditas Perikanan

Stasiun Karantina Ikan Palembang Sertifikasi Komoditas Perikanan  

NERACA

Palembang - Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Palembang melaksanakan sertifikasi ekspor dan impor serta sertifikasi lalu lintas domestik komoditas perikanan.

Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Palembang, Sugeng Prayogo, mengatakan sertifikasi lalu lintas komoditas perikanan meliputi sertifikasi ekspor dan impor serta sertifikasi lalu lintas domestik keluar dan masuk ke wilayah Sumatera Selatan yang melalui pintu masuk dan keluar yang telah ditetapkan pemerintah.

Dia menjelaskan untuk melakukan pengawasan hasil perikanan, pihaknya berupaya melakukan pengawasan secara ketat beberapa pintu masuk dan keluar yang ada di kawasan bandar udara dan pelabuhan.”Pintu masuk dan pengeluaran hasil perikanan melalui Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Bandar Udara Silampari Lubuk Linggau, Pelabuhan Boom Baru Palembang, dan Pelabuhan Tanjung Api-api Banyuasin,” kata dia di Palembang, Senin (14/1).

Menurut dia, sepanjang 2018, frekuensi lalu lintas domestik dan ekspor produk perikanan di wilayah Sumsel mengalami peningkatan. Peningkatan frekuensi lalu lintas komoditas perikanan domestik pada 2018 mecapai 25 persen, berdasarkan data pada 2017 tercatat 10.767 sertifikasi dan meningkat pada tahun berikutnya menjadi 13.486 sertifikasi.

Kemudian frekuensi lalu lintas ekspor untuk komoditas perikanan Sumsel pada 2018 meningkat sekitar tujuh persen, berdasarkan data pada 2017 tercatat 330 sertifikasi ekspor kemudian pada tahun berikutnya meningkat menjadi 354 sertifikasi ekspor.

Peningkatan ekspor tersebut didukung ekspor ikan hias dengan jumlah total ekspor mencapai 679.237 ekor. Ekspor tersebut didominasi ekspor ikan hias asli perairan Sumsel seperti ikan Botia (Chromobotia Macrachantus) sebanyak 596.939 ekor, kemudian selebihnya jenis ikan hias lain seperti ikan elang, dalum, "tiger fish", serandang, dan ikan betutu.

“Ekspor ikan hias yang tercatat dari sejumlah pintu keluar komoditas perikanan Sumsel itu sebagian besar ke Singapura dan Malaysia,” kata Sugeng. Ant

BERITA TERKAIT

MenKopUKM Harapkan PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi

NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

MenKopUKM Harapkan PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi

NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…