Butuh Modal Rp 80 Miliar - Arthavest Kaji Rencana Menggelar Rights Issue

NERACA

Jakarta- Perkuat modal dalam mendanai ekspansi bisnisnya, PT Arthavest Tbk (ARTA) berencana menggelar rights issue. Terlebih dalam dua tahun mendatang, perusahaan membutuhkan dana minimal Rp80 miliar untuk mendapatkan ijin sebagai penyedia jalur komunikasi digital keuangan atau switching dan ijin penyedia jasa tanda tangan digital atau digital signature.

Presiden Direktur ARTA, Yeremy Vincentius merinci, anak usahanya yakni PT Sentral Pembayaran Indonesia sedang mengajukan ijin sebagai penyedia jasa swicthing  pada Bank Indonesia.”Untuk mengantungi ijin itu, perusahaan pengaju harus memiliki minimal modal disetor Rp50 miliar,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, kepemilikan perseroan pada anak usaha tersebut sebesar 52%, sehingga modal yang disetor minimal 52% dari jumlah tersebut. Nantinya, guna mendukung ekspansi bisnis anak usaha, perusahaan akan menyuntik modal. Dimana sumber dananya mungkin dari laba ditahan anak usaha ARTA yang bergerak dibidang perhotelan yakni Redtop yang biasa menyumbang Rp20 miliar pertahun.

Bersamaan dengan itu, lanjut dia, perseroan tengah mengembangkan lini usaha penyedia jasa digital signature melalui anak usaha PT Sentral Pembayaran Indonesia, yakni PT Solusi Net Internusa.“Untuk mengantungi ijin penyedia jasa digital signature, diwajibkan regulator untuk memiliki minimal modal Rp30 miliar,” kata dia.

Dengan demikian, jelas dia, kebutuhkan pengembangan dua perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan digital tersebut sebesar Rp80 miliar dalam dua hingga tiga tahun kedepan. Dimana kebutuhan dana tersebut bisa dari dividen Redtop dan right issue. Dengan pengembangan dua perusahaan itu, Vincetius berharap dalam tiga hingga empat tahun mendatang dapat menyumbang pendapatan hingga 50% dari total pendapatan.

Disampaikannya, tahun ini dari dua anak usaha digital belum menghasilkan dan baru tahun 2020 menyumbang pendapatan dan tahun berikutnya akan cukup signifikan. Sebagai informasi, ARTA memiliki dua anak usaha yakni PT Sanggraha Dhika dan PT Sentral Pembayaran Indonesia. Adapun PT Sentral Pembayaran Indonesia memiliki dua anak usaha lainnya yakni PT Solusi Net Internusa (SNI) dan PT Cahaya Bintang Sukses. SNI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang digital signature yang memasuki tahap komersial dan terdaftar sebagai salah satu penyedia layanan sertifikasi elektronik di Kementerian Komunikasi dan Informatika.

ARTA menyebut, industri digital signature memiliki potensi besar dalam mendorong industri keuangan Tanah Air. Apalagi sekarang marak kasus pinjaman online yang semakin mendorong kebutuhan sertifikasi digital. Hingga kuartal III 2018 ARTA membukukan kenaikan laba komprehensif sebesar 44,04% atau sebanyak Rp 5,89 miliar dari periode sama tahun lalu. Sedangkan untuk pendapatan usaha, emiten itu mencatatkan kenaikan tipis yakni 2% menjadi Rp 61,71 miliar.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…