Harapan Menkeu Pasca Pengunduran Presiden Bank Dunia

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengharapkan Bank Dunia tetap menjaga misi pengentasan kemiskinan dan pemerataan kesejahteraan sepeninggal Jim Yong Kim yang baru mengundurkan diri sebagai Presiden lembaga multilateral tersebut. "Indonesia sebagai salah satu anggota Bank Dunia mengharapkan lembaga ini tetap bisa dijaga dari sisi misi untuk mengurangi kemiskinan di seluruh dunia dan terus meningkatkan pemerataan kesejahteraan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (8/1).

Sri Mulyani meminta Bank Dunia tetap konsisten untuk mengurangi angka kemiskinan dan menjaga tingkat kesenjangan global melalui berbagai upaya pembangunan karena saat ini persoalan sosial tersebut sangat relevan di berbagai negara. Meski demikian, ia menghormati keputusan mantan koleganya tersebut yang dikabarkan segera bergabung pada perusahaan atau sektor swasta yang bergerak pada peningkatan investasi infrastruktur di berbagai negara berkembang.

"Ini sesuai dengan apa yang beliau bayangkan, jadi akan lebih banyak berguna bagi negara-negara berkembang di dunia. Saya rasa apa yang diputuskan Presiden Kim dihormati saja," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini. Sebelumnya, Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim mengumumkan pengunduran diri, setelah lebih dari enam tahun menjabat di lembaga pemberi pinjaman internasional itu.

Untuk sementara, CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva akan berperan sebagai presiden sementara yang efektif berlaku mulai 1 Februari 2019. Pengunduran diri ini tidak terduga, karena Kim telah ditunjuk untuk masa jabatan lima tahun kedua sebagai Presiden Bank Dunia pada 2016. Kim terpilih menjadi Presiden Bank Dunia ke-12 pada 1 Juli 2012. Pada saat yang sama, Sri Mulyani tercatat sebagai Direktur Pelaksana di lembaga multilateral tersebut. Sebelum menduduki jabatan itu, Kim menjabat sebagai presiden lembaga akademik terkenal di Amerika Serikat, Dartmouth College.

Dalam sebuah pernyataan, Kim merasa terhormat dapat menghabiskan karir sebagai pimpinan tertinggi lembaga yang berisi para individu yang bersemangat untuk mendedikasikan diri dalam upaya mengakhiri kemiskinan ekstrem. "Pekerjaan Kelompok Bank Dunia lebih penting sekarang daripada sebelumnya, karena aspirasi-aspirasi masyarakat miskin meningkat di seluruh dunia, dan masalah-masalah seperti perubahan iklim, pandemi, kelaparan serta pengungsi terus tumbuh dalam skala dan kompleksitas mereka," katanya.

 

 

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…