Neraca

Jakarta- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berhasil melakukan penjualan batu bara di 2011 sebesar 24,7 juta ton. Penjualan perseroan dikontribusikan oleh tambang Jorong sebanyak 1,4 juta ton, Indominco sebanyak 14,9 juta ton, Kitadin sebanyak 1,6 juta ton, dan Trubaindo 6,8 juta ton.

Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jum’at akhir pekan kemarin. Kata Direktur Indo Tambangraya, Pongsak Thongampai, penjualan anak usaha banyak mempengaruhi penjualan ditahun ini.

Dia juga menuturkan, perubahan atas total cadangan batu bara perseroan ini akibat penurunan jumlah cadangan. Tapi akhirnya bertambah lantaran penambahan kegiatan eksplorasi dan inisiatif penambangan di Indominco sebanyak 39 juta ton, dan Bharinto 67 juta ton.

Perseroan mencatatkan kenaikan total cadangan batu bara yang dapat dipasarkan sebesar 81,3 juta ton, atau 24% menjadi 416,9 juta ton pada akhir 2011 dibandingkan akhir 2010 yang sebesar 335,6 juta ton.

Sumber daya batu bara merupakan endapan batu bara yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya tersebut dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang.

Sebagaimana diketahui, PT Indo Tambangraya Tbk (ITMG) meraup laba bersih US$ 546,126 juta atau sekitar Rp 4,915 triliun di akhir 2011. Angka ini melonjak 167% dari laba tahun 2010 sebesar US$ 204,151.

Penjualan perseroan naik dari US$ 1,644 miliar di 2010 menjadi US$ 2,381 miliar di akhir tahun lalu. Sementara harga pokok penjualan dan beban operasi juga ikut naik, masing-masing menjadi US$ 1,489 miliar dan US$ 185,153 juta di 2011, dari sebelumnya US$ 1,126 miliar dan US$ 155,145 juta tahun lalu.

Namun, rasio harga pokok penjualan dan beban operasi tersebut mengecil di tahun 2011. Sehingga, laba usaha perseroan tercatat cukup tinggi, yaitu dari US$ 362,908 juta di tahun 2010 menjadi US$ 706,915 juta akhir tahun lalu. (bani)