Dana Desa di Lebak Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan

NERACA

Lebak - Penggunaan dana desa di Kabupaten Lebak, Banten, dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat pedesaan karena pendapatan ekonomi warga cenderung meningkat.

"Peningkatan ekonomi itu setelah sarana dan prasarana infrastuktur yang dibangun dana desa kondisinya baik,sehingga akses lalu lintas berjalan lancar," kata Kepala Bidang Bina Pemerintahan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Lebak, Firman Arif saat dihubungi di Lebak, Sabtu (22/12).

Penggunaan dana desa sejak empat tahun terakhir ini di Kabupaten Lebak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran. Program dana desa yang digulirkan pemerintah pusat tentu masyarakat juga bisa bekerja karena melibatkan padat karya. Masyarakat yang bekerja pada proyek pembangunan desa,mereka menerima upah minimal kabupaten (UMK).

Pembangunan infrastuktur juga memberikan multi efek peningkatan ekonomi masyarakat. Apabila, jalan antardesa maupun lingkungan sudah mulus tentu kegiatan ekonomi berjalan lancar untuk memasarkan produksi keluar daerah.

Selain itu juga dana desa dapat digunakan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat. Bahkan, penggunaan dana desa tahun 2019 difokuskan peningkatan ekonomi masyarakat."Kami mendorong dana desa dapat mendongkrak taraf kehidupan masyarakat menjadi lebih baik juga sejahtera," ujar dia.

Menurut Firman, penggunaan dana desa juga menurunkan status desa yang sebelumnya kategori desa sangat tertinggal kini menjadi status desa berkembang. Dari 340 desa di 28 kecamatan tahun 2018 tercatat empat masuk kategori desa maju, 122 desa tertinggal 20 desa masuk sangat tertinggal berdasarkan indeks desa membangun (IDM) Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal.

Pembangunan desa di Kabupaten Lebak tahun 2018 mencapai Rp361 miliar terdiri dari dana desa Rp238 miliar, alokasi dana desa Rp115 miliar dan dana hasil desa Rp710 juta. Namun, pengalokasian dana pembangunan desa secara akumulasi tahun ini terjadi penurunan dibandingkan tahun 2017."Kami yakin dua tahun ke depan Lebak terbebas dari daerah tertinggal itu," ujar dia menegaskan.

Ia mengatakan, penyerapan dana desa tahun ini sudah terserap 100 persen dan tidak ditemukan kasus penyelewangan anggaran. Sebab, penggunaan dana desa melibatkan tim pendampingan dari Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) kejaksaan.

Pihaknya juga terus meningkatkan pembinaan dan pelatihan tentang tertib penggunaan dana desa kepada aparatur desa. Di antaranya, bagaimana membuat surat pertanggungjawaban (SPj) anggaran, sehingga tidak menyalahi peraturan."Kita juga bangga bahwa Lebak penggunaan tertib dana desa terbaik nomor satu di Banten dan 25 di nasional," kata dia.

Kepala Desa Kadu Rahayu, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Asma Sutisna mengatakan, pihaknya menyerap anggaran dana desa mencapai 100 persen untuk pembangunan infrastruktur karena lokasinya berada di pegunungan."Kami merasa lega penggunaan dana desa dinilai tepat sasaran sehingga dipastikan kesejahteraan masyarakat meningkat," kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Sosial Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak Rusli mengatakan, di wilayahnya terdapat 10 desa yang masih kategori terpencil antara lain Desa Sindanglaya, Cilebang, Cirompang, Citujah, Hariang, Majasari, Sobang, Sukajaya, Sukamaju dan Sukaresmi. Semua desa di daerah itu berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Ant