UIPM Kukuhkan Fajar Laksana Sebagai Profesor

NERACA

Sukabumi - Universal Institute of Professional Management (UIPM) mengukuhkan DR. KH Fajar Laksana sebagai profesor sekaligus guru besar perguruan tinggi yang berbasis di Malaysia tersebut. Pengukuhan dilakukan oleh Presiden dan CEO UIPM Prof. DR. Tengku M. Idris Amir Chalid di gedung Anton Sudjarwo SETUKPA Polri Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi, Rabu (26/12). Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan wisuda lulusan STIMIK Al Fath Kota Sukabumi.

Idris mengungkapkan, ada beberapa pertimbangan yang menjadi dasar diberikannya profesor kepada KH. Fajar Laksana. Di sisi akdemis, Prof. Fajar Laksana memiliki kemampuan yang luar biasa karena telah mengarang sebanyak 25 judul buku.“Tidak semua profesor mampu mengarang buku sebanyak itu,” kata dia.

Dijelaskan, penilaian yang diberikan oleh UIPM sangat terintegrasi dengan kapasitasnya sebagai pemimpin di Ponpes Al Fath Kota Sukabumi. Fajar dinilai mampu mengelola pendidikan berbasis pesantren mulai jenjang pra sekolah sampai perguruan tinggi.“Beliau juga tokoh masyarakat yang patut diperhitungakan,” ungkap Idris.

Lebih dari itu, Fajar Laksana bagian dari haritage Indonesia yang ada di Sukabumi. Sebagai universitas yang memiliki jaringan di 58 negara kampus online dan memiliki 200 tenaga profesional akademisi, UIPM kata Idris memiliki penilaian dan seleksi yang ketat sebelum memberikan gelar profesor kepada seseorang.“Jadi sudah saatnya Indonesia membuka diri bahwa banyak tenaga profesional yang berkualitas. Dan sudah saatnya Sukabumi mengguncang dunia internasioal yang dimulai dari Ponpes Al Fath Kota Sukabumi,” tuturnya.

Sementara Fajar mengungkapkan, dari 25 judul buku karyanya, salah satunya banyak digunakan di sejumlah perguruan tinggi di tanah air.“Buku manajemen pemasaran menjadi best seller dan dipakai di banyak perguruan tinggi di Indonesia,” katanya.

Kemudian Fajar juga mengatakan, penghargaan tersebut menjadi motivasi untuk menghasilkan karya yang lebih banyak, baik di bidang pengobatan herbal khusus kanker dan tumor maupun seni dan budaya dan buku.“Semoga saya bisa berbuat lebih banyak lagi untuk Sukabumi maupun Indonesia,” pungkasnya. Arya