Tsunami (Datang Lagi)

Tsunami pada Sabtu (22/12) malam yang melanda empat wilayah di Provinsi Lampung yakni Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandarlampung, Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Tanggamus, menyebabkan banyak korban meninggal dunia, luka, serta rusaknya tempat tinggal dan sarana lainnya.

 

NERACA

 

Hingga Minggu malam, korban meninggal dunia akibat bencana tsunami di Kabupaten Lampung Selatan, hingga pukul 20.00 WIB mencapai 60 orang. Kabid Dokkes Polda Lampung, Kombes dr Andri Bandarsyah menjelaskan, dari 60 korban meninggal dunia satu orang belum teridentifikasi dan saat ini masih berada di kamar mayat RSUD Bob Bazar, Kalianda.

Sedangkan 59 korban meninggal lainnya telah dibawa keluarga korban dan sudah ada yang dimakamkan. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan siap menanggung biaya perawatan para korban tsunami Selat Sunda di rumah sakit-rumah sakit.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan (Lamsel) Nanang Ermanto saat meninjau korban terdampak tsunami Selat Sunda di RSUD Bob Bazar Kalianda, Minggu, meminta keluarga korban untuk bersabar dengan musibah yang dialami.

Nanang juga menyatakan, keluarga korban tidak perlu memikirkan biaya perawatan selama ditangani di RSUD Bob Bazar karena pemerintah setempat yang akan membiayainya. Sedangkan, kepada petugas medis, Nanang meminta agar dapat bertindak dengan cepat dan tepat.

Nanang juga memerintahkan Kepala BPBD Lamsel Ketut Sukerta untuk menata rumah dinasnya agar bisa dipergunakan sebagai posko bencana. Bahkan, Nanang memerintahkan rumput-rumput di helipad dipangkas, dibersihkan, sehingga bisa difungsikan untuk mendarat helikopter Basarnas jika diperlukan.

Selain itu, korban yang masih berada di puskesmas juga segera dibawa ke rumah sakit, agar bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo pun meninjau langsung rumah sakit (RS) Bob Bazar Kalianda Lampung Selatan guna memastikan pelayanan dilakukan dengan baik dalam menangani para korban tsunami.

Menurut dia, para korban tsunami harus mendapatkan pelayanan yang baik dari pihak rumah sakit, seperti perawatan, obat-obatan dan lainnya.

Tsunami juga telah merusak sedikitnya 72 perahu nelayan dan empat villa di dermaga setempat. Selain itu satu rumah hilang total, tiga rumah rusak berat dan satu selter roboh.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Lampung akan segera mendata jumlah bangunan yang rusak akibat tsunami dan akan segera mencarikan solusi untuk tempat tinggal bagi korban terdampak tsunami tersebut.

Gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo, di Kalianda, Lampung Selatan, Minggu malam mengatakan, pendataan rumah yang rusak dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kota masing-masing seperti, Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandarlampung, Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Tanggamus.

Selain itu, lanjut Ridho, setelah dilakukan pendataan, nantinya akan dicarikan solusi apakah akan dibangunkan rumah dalam bentuk bangunan yang sederhana atau diberikan bantuan kepada keluarga korban masing-masing.

Ridho memperkirakan butuh waktu yang cukup lama untuk bisa mendata jumlah kerusakan yang terjadi akibat tsunami.

Mendata rumahnya, lanjut dia, harus benar-benar tepat dan jeli. Karena bila tidak tepat maka akan menimbulkan polemik di masyarakat.

Ia mengharapkan, koordinasi Pemerintah Provinsi Lampung, kabupaten, dan kota bisa dilakukan dengan baik untuk pendataan rumah warga yang rusak akibat tsunami tersebut. Selain itu, Pemerintah Provinsi Lampung juga segera mengevakuasi korban yang terisolasi di Pulau Sebesi, Legundi dan Sebuku.

Menurut Gubernur Lampung, pihaknya akan koordinasi dengam TNI, Polri, Basarnas, BPBD untuk bisa segera menembus pulau tersebut agar segera dievakuasi dari sana.

Selain para tokoh yang langsung melakukan aktivitas untuk membantu dan menangani korban terdampak tsunami, juga banyak dari perorangan, kelompok dan instansi yang melakukan hal serupa.

 

Destinasi Wisata

 

Sementara itu, sejumlah destinasi wisata termasuk daya tarik, amenitas, aksesibilitasnya di Lampung Selatan dipastikan lumpuh terdampak bencana tsunama di Selat Sunda.

Ketua Tim Tourism Crisis Center (TCC) yang juga Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Guntur Sakti di Jakarta, Minggu, mengatakan, pihaknya melakukan monitoring dan pendataan terkait dampak tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung pada Sabtu malam (22/12) terhadap pariwisata di Banten dan Lampung. "Dari data yang dihimpun Tim TCC dari Kabupaten Lampung Selatan, diketahui tiga hal utama terkait pariwisata, yakni 3A yang terdiri dari atraksi, amenitas, dan aksesibilitas di Lampung Selatan terkena dampak tsunami," katanya.

Ia mengatakan semua pantai yang berada di Kecamatan Bakauheni (Pantai Tanjung Tuha, Pantai Minang Rua, Pantai Belebuk) terdampak tsunami.

Selain itu pantai lainnya yang terkena dampak di antaranya Pantai di sepanjang Pesisir Kecamatan Rajabasa (Pantai Kahai, Pantai Kunjir, Pantai Way Muli, Pantai Wartawan de Mansion, Pantai Banding, Pantai Canti, Pantai Batu Kapal).

Beberapa pantai lain juga terdampak di sepanjang Pesisir Kecamatan Kalianda (Pantai Maja, Pantai Kedu, Pantai Ketang, Pantai Laguna/Alau2 , Pantai Bagus, Pantai Tanjung Beo, Pantai Sappenan, Hutan Mangrove Grand Elty, Pantai Kalianda Resort, Pantai Merak Belantung, Pantai Marina, Pantai Teluk Nipah); serta beberapa pulau seperti Pulau Sebesi, Pulau Sekepel, dan Pulau Legundi.

"Sebagian besar yang terdampak tsunami adalah atraksi alam seperti pantai dan pulau, namun untuk atraksi yang berbasis budaya dan buatan belum terdata dan sedang dalam upaya koordinasi," ujar Guntur Sakti.

Sementara terkait amenitas, tercatat tiga hotel di Lampung Selatan mengalami kerusakan, di antaranya Hotel Wartawan de Mansion sejumlah 15 kamar rusak, Hotel Grand Elty Krakatoa yang restorannya tersapu air, dan Kahaii Beach Resort yang mengalami kerusakan pada fasilitas di tepi pantai.

Sejumlah 102 gardu PLN pun masih padam dan 20 tiang SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) roboh. "Untuk aksesibilitas, Dermaga Boom di Kalianda dilaporkan hancur," katanya.

Sedangkan untuk darat, akses jalan menuju pantai-pantai di sepanjang pantai di Kecamatan Bakauheni, Kecamatan Rajabasa, dan Kecamatan Kalianda dilaporkan juga mengalami kerusakan. "Sementara pada aksesibilitas udara sejauh ini belum ada laporan kerusakan," katanya. (ant)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…