Neraca
Jakarta – Pertumbuhan industri properti yang masih positif dan didukung pula pertumbuhan ekonomi yang juga positif menjadi alasan bagi PT Intiland Development Tbk (DILD) membidik marketing sales Rp 1,4 triliun pada 2012, naik 20-25% dibandingkan tahun lalu diperkirakan Rp 1,1-1,2 triliun.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, pencapaian penjualan tersebut diyakini bisa terealisasi seiring banyaknya proyek yang tengah ditawarkan perseroan, “Pencapaian tersebut sesuai proyek yang kami kerjakan tahun ini,” katanya di Jakarta, kemarin.
Asal tahu saja, perseroan tengah menggarap beberapa proyek diantaranya Graha Family (Surabaya), Graha Natura (Surabaya), Telaga Bestari (Tangerang), Superblok Aeropolis (Jakarta Barat), serta proyek mixed use South Quarter (Jakarta Selatan).
Kata Archied, untuk pendapatan diperkirkan mengalami peningkatan 20-25% dibandingan 2011. Namun, ia masih enggan untuk menyebutkan kisaran pendapatan di 2011, mengingat saat ini laporan keuangan mereka masih dalam proses audit.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Intiland Development Theresia Rustandi menjelaskan perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,2-1,4 triliun pada 2012. Rencananya, dana tersebut dialokasikan untuk menggarap proyek di empat segmen residential township & estate, high rise & mixed-use development, hospitality, dan industrial estate.
Theresia pernah mengatakan capex tersebut berasal dari kas internal, hasil pre sale unit, dan juga pinjaman bank. Tahun ini prerseroan akan mengembangkan dan membangun dua proyek baru di Jakarta, yaitu superblok Aeropolis di Cengkareng, Jakarta Barat. Serta proyek mixed use South Quarter di Jakarta Selatan.
Sedangkan proyek lainnya, lanjut dia, merupakan lanjutan pengembangan dan pembangunan yang telah dilakukan sejak tahun lalu. Diantaranya adalah Proyek kawasan hunian di Surabaya, Graha Natura, ditambah proyek Telaga Bastari di Tangerang.
Selain itu, lanjut Theresia, perseroan juga akan mengembangkan Whiz Hotel. Dia menyebutkan pada tahun ini perseroan menargetkan untuk memiliki hotel di 19 lokasi. Selain itu, perseroan juga menargetkan pendapatan untuk priode 2010-2015 akan tumbuh sebesar 20%.
Disamping itu, Intiland juga menaikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,2-1,4 triliun pada 2012 atau tumbuh dibandingkan tahun lalu diatas Rp 1 triliun. Nantinya, sumber pendanaan capex tersebut berasal dari kas internal, hasil pre sale unit, dan pinjaman bank, “Rencananya akan digunakan untuk menggarap proyek di empat segmen yakni residential township & estate, high rise & mixed-use development, hospitality, dan industrial estate," ujarnya. (bani)
NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…
NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…
NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…
NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…
NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…
NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…