Masih Didominasi Sektor Finansial - Surat Utang Korporasi Capai Rp 123,77 Triliun

NERACA

Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat, hingga Oktober 2018, total emisi surat utang korporasi yang mencakup obligasi, sukuk, medium term notes (MTN), dan sekuritisasi sudah mencapai Rp123,77 triliun, bertambah Rp12,33 triliun dibandingkan dengan posisi akhir September 2018 Rp111,45 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pefindo menyebutkan, mayoritas emisi surat utang korporasi hingga Oktober 2018 masih berasal dari sektor finansial, yakni bank dan perusahaan pembiayaan. Total emisi perusahaan sektor pembiayaan mencapai Rp39,9 triliun dari 23 emiten, sedangkan bank mencapai Rp30,8 triliun dari 14 emiten. Total keduanya sudah menguasai 57% dari total emisi surat utang hingga Oktober 2018 oleh 78 emiten.

Sektor selanjutnya yang juga cukup aktif mengemisikan surat utang tahun ini yakni sektor pulp & paper, mencapai Rp11,47 triliun dari 4 emiten. Sektor telekomunikasi juga aktif, dengan nilai emisi Rp7,46 triliun dari 4 emiten, sedangkan sektor energi Rp7,52 triliun dari 2 emiten. Selain itu, ada 3 emiten sektor konstruksi yang juga telah mengemisikan surat utang tahun ini dengan total nilai Rp6,9 triliun. Selebihnya, emisi dilakukan oleh antara 1 – 3 emiten dari beragam sektor lainnya dengan nilai total per sektor antara Rp145 miliar hingga Rp3 triliun.

Adapun, total emisi surat utang hingga Oktober 2018 ini terdiri atas emisi obligasi senilai Rp89,69 triliun, MTN Rp22 triliun, sukuk Rp8,36 triliun, dan sekuritisasi Rp3,62 triliun. Dari segi total emisi, capaian hingga Oktober 2018 sudah melampaui nilai emisi surat utang korporasi pada 2016 yang mencapai Rp114 triliun, tetapi masih di bawah capaian 2017 yang mencapai Rp183,8 triliun.

Vonny Widjaja, Direktur Pemeringkatan Pefindo pernah bilang, hingga akhir tahun ini Pefindo memproyeksikan total emisi surat utang korporasi akan mencapai Rp152 triliun. Setelah memucak dan mencapai rekor pada tahun lalu, emisi surat utang korporasi kini cenderung menurun seiring tren kenaikan suku bunga acuan global dan domestik. Pada 2019 mendatang, Pefindo memproyeksikan nilai emisi surat utang korporasi akan lebih rendah lagi, yakni sekitar Rp148 triliun.

 

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…