Bank Mandiri Kucurkan Rp440 miliar untuk Pelindo I

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyepakati pinjaman korporasi sebesar Rp440 miliar untuk belanja modal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) guna mengembangkan fasilitas dan layanan non-tunai di pelabuhan bagian barat Indonesia. Pinjaman korporasi itu bagian dari kredit sindikasi tiga bank BUMN kepada PT Pelindo I senilai Rp1,3 triliun dengan masa pinjaman tujuh tahun.

Senior Vice President Large Corporate Bank Mandiri Yusak L. S. Silalahi di Jakarta, Senin (19/11). "Ini dukungan pembiayaan bagi Pelindo I dalam mewujudkan konektivitas yang lebih baik di wilayah Indonesia bagian Barat," ujar Yusak. Mandiri ingin menjadikan Pelindo sebagai mitra bisnis dalam ekspansi perseroan yang ingin meningkatkan penetrasi pembiayaan di sektor infrastruktur.

Saat ini, Mandiri memasang komitmen pembiayaan secara total Rp4,7 triliun kepada Pelindo I. "Dukungan ini juga sejalan dengan keinginan Mandiri untuk menjadikan Pelindo I sebagai salah satu mitra strategis dalam ekspansi bisnis perseroan ke depan," tutur Yusak.

Pembiayaan pembangunan pelabuhan, kata Yusak, menjadi prioritas Mandiri untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kelautan, sekaligus memberi andil terhadap upaya pemerataan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Khusus untuk sektor kepelabuhanan, Bank Mandiri telah menyalurkan komitmen pembiayaan hingga Rp 6,2 triliun kepada empat korporasi yakni Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III dan Pelindo IV hingga Oktober 2018. Dari komitmen itu, kredit yang sudah dicairkan sebesar Rp1,9 triliun Selain pinjaman, Mandiri juga melayani transaksi kepelabuhanan seperti fitur pengumpulan otomatis, "host to host", dan "bill payment" untuk penerimaan penggunaan jasa pelabuhan.

"Ada juga fasilitas pembayaran non tunai melalui Mandiri uang elektronik untuk pembelian saat masuk dan layanan parkir di beberapa pelabuhan yang dioperasikan oleh Pelindo. Harapannnya, seluruh inisiatif ini juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan layanan yang dinikmati pengguna pelabuhan," kata Yusak.

Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan kredit sindikasi yang diterima tersebut akan digunakan untuk pembelian alat-alat, penguatan dermaga dan penerapan digitalisasi serta sistem nontunai (cashless) di sejumlah pelabuhan utama di Indonesia bagian barat seperti penataan Pelabuhan Belawan, perkuatan dermaga petikemas di Pelabuhan Perawang Pekanbaru, perpanjangan dermaga di Pelabuhan Dumai, pembangunan dermaga di Pelabuhan Sei Kolak Kijang, Tanjung Pinang dan penataan Pelabuhan Malahayati. "Selain investasi sarana fisik, penguatan penerapan digitalisasi serta sistem non tunai di pelabuhan adalah menjadi prioritas Pelindo 1. Melalui langkah ini, diharapkan akan membuat biaya logistik nasional semakin efisien," katanya.

 

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…