PNM Sosialisasikan Kredit Ultra Mikro ke UMKM Kalbar

NERACA

Pontianak - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus melakukan sosialisasi kredit mikro melalui produk Kredit Ultra Mikro (KUMi) kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kalimantan Barat (Kalbar).

"Kita mengundang nasabah PNM produk Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera atau Mekaar yang merupakan perempuan prasejahtera untuk dijadikan pelaku usaha ultra mikro," kata Executive Vice President PNM, Kindaris di Pontianak, Rabu (14/11).

Ia menjelaskan bahwa PNM Mekaar adalah program pembiayaan kepada perempuan prasejahtera yang memiliki atau ingin membangun usaha ultra mikro."Selain memberikan pembiayaan, nasabah PNM Mekaar juga mendapatkan pembinaan usaha, penanaman nilai jujur, disiplin dan kerja keras, serta membangun budaya menabung," kata dia.

Ia memaparkan, saat ini PNM Mekaar telah hadir di 30 Provinsi dengan 1.770 kantor layanan yang tersebar di Indonesia. Jumlah nasabah PNM Mekaar telah mencapai 3.785.796, dengan target pada akhir tahun ini adalah 4.000.000 nasabah."Sedangkan di Pontianak PNM Mekaar berdiri sejak April 2017. Dengan 6 kantor cabang, PNM telah melayani 10.733 nasabah binaan," jelas dia.

Ia berharap melalui kegiatan sosialisasi program pembiayaan ultra mikro tersebut dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya kepada perempuan prasejahtera tangguh Indonesia."Harapannya mereka dapat meneruskan usaha dan memulai usaha yang akan memajukan perekonomian keluarga. Secara umum 2018, KUMi ditargetkan untuk membiayai 800.000 pelaku usaha mikro yang belum bankable (belum tersentuh perbankan)," kata dia.

Dalam acara sosialisasi tersebut hadir Anggota Komisi XI DPR RI, G. Michael Jeno. Jeno menyebut sektor UMKM saat ini terus berkembang. Apalagi berbagai fasilitas kredit subsidi berbunga minimum terus dikucurkan kepada masyarakat termasuk KUMi dengan plafon Rp5-10 juta dengan bunga hanya 2 persen saja.

"KUMi ini untuk usaha mikro yang di paling bawah seperti pedagang pisang goreng, pedagang kue, dan lain-lain yang butuh modal tidak besar. Tahun ini anggarannya sekitar Rp3 triliun. Masyarakat Kalbar harus memanfaatkan ini," kata dia. Ant