Banten Oktober Alami Inflasi 0,01 Persen

Banten Oktober Alami Inflasi 0,01 Persen

NERACA

Serang - Provinsi Banten pada Oktober 2018 mengalami inflasi 0,01 persen dibanding bulan sebelumnya, yang dominan disebabkan naiknya harga sewa rumah, bensin, susu untuk balita, kelapa, dan kompor.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Senin (5/11), mengatakan harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum mengalami kenaikan, yang tercermin dari meningkatnya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 141,74 menjadi 141,75.

Inflasi sebesar itu diperoleh dari hasil pemantauan terhadap 415 jenis barang dan jasa di Kota Tangerang, Cilegon dan Kota Serang, yang diketahui 251 komoditas mengalami perubahan harga dengan rincian 156 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya 95 komoditas mengalami penurunan harga.

Soebeno menyebutkan kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,1205 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,0608 persen; kelompok sandang 0,0127 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0075 persen; kelompok pendidikan, Rekreasi dan olahraga 0,0073 persen, sedangkan kelompok kesehatan deflasi sebesar -0,0116 persen dan kelompok bahan makanan sebesar -0,1917 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi antara lain teri, labu, siam/jipang, kursus bahasa asing dan pir. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga paling banyak antara lain kentang, cabe rawit, telur ayam ras, ketimun, bawang merah dan shampo.

Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok bahan makanan, 107 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Koreksi harga positif atau peningkatan harga terjadi pada 52 jenis komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain susu untuk balita sebesar 0,0207 persen, kelapa 0,0112 persen, bayam 0,0072 persen, cumi-cumi 0,0035 persen, teri 0,0031 persen dan tempe sebesar 0,0029 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain: telur ayam ras sebesar -0,0614 persen, daging ayam ras -0,0407 persen, bawang merah -0,0286 persen, minyak goreng -0,0194 persen, dan cabe merah sebesar -0,0150 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau adalah pada komoditas rokok adalah kretek filter sebesar 0,0061 persen, kopi bubuk 0,0055 persen, kue basah 0,0051 persen dan biskuit sebesar 0,0032 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar adalah makanan ringan/snack dengan andil -0,0112 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,1205 persen. Komoditas terbesar yang menyumbang andil inflasi pada kelompok ini adalah komoditas sewa rumah dengan andil sebesar 0,0803 persen dan kompor 0,0085 persen. Sementara komoditas yang memberi andil deflasi diantaranya adalah sabun cair/cuci piring sebesar -0,0037 persen, pengharum cucian/pelembut -0,0021 persen dan batu bata/batu tela sebesar -0,0012 persen. 

Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok sandang adalah emas perhiasan sebesar 0,0044 persen, pampers 0,0040 persen dan celana panjang jeans 0,0009 persen. Sementara itu komoditas yang memberikan andil deflasi diantaranya daster sebesar -0,0004 persen. 

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah obat dengan resep sebesar 0,0063 persen, pasta gigi sebesar 0,0030 persen, hand body lotion sebesar 0,0003 persen dan obat gosok sebesar 0,0001 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu shampo sebesar -0,0200 persen dan parfum dengan andil deflasi sebesar -0,0009 persen.

Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah bensin dengan andil sebesar 0,0723 persen, disusul kemudian oleh pemeliharaan/service sebesar 0,0017 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi, adalah angkutan udara dengan andil deflasi sebesar 0,0152 persen. Kota Serang mengalami inflasi 0,06 persen, Kota Cilegon mengalami inflasi sebesar 0,01 persen dan Kota Tangerang mengalami deflasi - 0,01 persen. Ant

 

BERITA TERKAIT

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…