PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mencatakan pertumbuhan pendapatan dua digit di kuartal III tahun ini. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 4,44 triliun. Jumlah tersebut naik 13,94% dari sebelumnya Rp 3,9 triliun.

Dimana penjualan makanan dan minuman masih menjadi kontributor utama dengan kontribusi sebesar Rp 4,38 triliun. Disusul kemudian oleh penjualan konsinyasi CD sebesar Rp 44,04 miliar dan jasa layanan antar sebesar Rp 9,99 miliar. Meski mencatatkan pertumbuhan pendapatan, kondisi ini berbalik dengan pencapaian laba bersih perseroan yang justru turun 7,48% menjadi Rp 96,77 miliar dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 104,6 miliar.

Perusahaan juga mengalami peningkatan beban pokok penjualan dari Rp 1,47 triliun menjadi Rp 1,69 triliun. Sampai kuartal III tahun ini, jumlah total aset perusahaan mengalami peningkatan dibandingkan akhir tahun lalu. Total aset perusahaan sampai kuartal III sebesar Rp 2,85 triliun dibandingkan akhir tahun lalu Rp 2,75 triliun.  Hingga Agustus 2018, FAST telah menyerap belanja modal senilai Rp120 miliar. Dimana belanja modal dialokasikan untuk pembukaan gerai-gerai baru dan hingga saat ini, perseroan telah membuka 15 gerai baru.

Perseroan pemegang lisensi KFC ini mengalokasikan belanja modal senilai Rp350 miliar untuk pembukaan sekitar 55 gerai baru. Dimana belanja modal sendiri berasal dari kas internal dan di sisa tahun ini akan dibuka sekitar 40 toko baru. Pembukaan 55 gerai baru terdiri dari 35 gerai tradisional dan 20 KFC Box.