Lebak Optimalkan Lahan Kering Dorong Komoditas Perkebunan

Lebak Optimalkan Lahan Kering Dorong Komoditas Perkebunan

NERACA

Lebak - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengoptimalkan lahan kering untuk mendorong komoditas perkebunan guna meningkatkan pendapatan ekonomi petani di daerah itu.

"Kami berharap petani memanfaatkan lahan kering dengan mengembangkan komoditas perkebunan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna saat pembentukan Asosiasi Komoditas Perkebunan di Lebak, dikutip dari Antara, kemarin.

Pengembangan komoditas perkebunan di Kabupaten Lebak sangat berpotensi menjadikan andalan pendapatan ekonomi petani. Apalagi, petani di sini sejak dulu penghasil buah cengkih terbesar di Provinsi Banten. Bahkan, tahun 1970-1980 kebanyakan petani cengkih di Kabupaten Lebak menikmati pendapatan ekonomi yang tinggi.

Mereka petani bisa membangun rumah, menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi hingga melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci. Karena itu, pemerintah daerah menghidupkan kembali kejayaan petani Kabupaten Lebak untuk mengembangkan komoditas perkebunan di lahan-lahan kering.

Pengembangan perkebunan itu, diantaranya cengkih, kopi, kakao dan aren karena menjadikan andalan pendapatan ekonomi petani."Kami tahun ini mengembangkan klaster-klaster komoditas perkebunan itu," kata dia menjelaskan.

Menurut dia, pemerintah daerah juga melakukan intervensi melalui penyaluran bantuan benih guna meningkatkan perluasan dan peremajaan komoditas perkebunan guna menggenjot produksi juga peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pada 2018, kata dia, menyalurkan benih perkebunan kepada petani terdiri dari komoditas aren seluas 100 hektare, kopi 150 hektare dan kakao 50 hektare. Penyaluran bantuan komoditas perkebunan untuk meningkatkan perluasan dan peremajaan. Sebab, saat ini banyak produksi dan produktivitas perkebunan menurun akibat tanamannya sudah tua."Kami minta petani dapat meningkatkan produksi komodutas perkebunan," ujar dia.

Dede mengatakan, pembentukan Asosiasi Komoditas Perkebunan agar memberikan kemudahan untuk pemasaran sehingga dapat menguntungkan pendapatan petani. Selama ini, mereka petani memasarkan produk komoditas perkebunan masing-masing dan tidak melalui lembaga asosiasi itu. Melalui lembaga asosiasi itu tentu dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi petani.

Selain itu juga dapat menyerap tenaga kerja dari komoditas tersebut hingga puluhan ribu orang. Sentra komoditas kakao, cengkih, kopi dan aren di Lebak antara lain Kecamatan Leuwidamar, Cijaku, Cileles, Cikulur, Muncang, Gunungkencana, Cirinten, Cihara, Sobang, Banjarsari, Cigemblong, Bayah, Cipanas, Lebagedong, Panggarangan dan Bojongmanik."Kami yakin komoditas perkebunan dapat meningkatkan kesejahteraan petani," kata dia.

Sementara itu, Eman, petani kopi di Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, mengatakan selama ini penghasilan perkebunan kopi miliknya mencapai Rp`10 juta per bulan dari areal 2,5 hektare. Produksi kopi robusta Lebak memiliki kualitas terbaik dibandingkan dengan daerah lain di Banten."Kami mengapresiasi terbentuknya asosiasi komoditas perkebunan itu karena dapat menguntungkan petani," kata dia. Ant

BERITA TERKAIT

MenKopUKM Harapkan PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi

NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

MenKopUKM Harapkan PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi

NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…