NERACA

Banjarmasin - Kepala Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan Herawanto mengatakan kredit perbankan Kalimantan Selatan sampai Agustus 2018 tumbuh sebesar 17,20 persen, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 14,20 persen. Menurut Herawanto di Banjarmasin Senin, membaiknya pertumbuhan kredit tersebut, juga diiringi dengan membaiknya jumlah penghimpunan dana yang juga meningkat 5,93 persen.

Sedangkan Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah yang merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank, pada Agustus 2018sebesar 2,69 persen. Persentase tersebut, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan NPL Juli 2018 sebesar 2,74 persen. Penurunan NPL bersumber dari membaiknya NPL di sektor utama, yaitu pertambangan,pertanian dan PHR.

Herawanto mengungkapkan penyaluran kredit perbankan Kalimantan Selatan pada triwulanII-2018 berdasarkan lokasi proyek, tercatat sebesar Rp62,31 triliun atau tumbuh 13,80 persen, sedikit melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 15,74 persen. Melambatnya pertumbuhan kredit sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, kualitas kredit relatif terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 2,81 persen, sedikit meningkat dibandingkan triwulan I 2018 yang sebesar 2,57 persen.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun tercatat sebesar Rp47,68 triliun atau tumbuh 3,65 persen, melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,15 persen. Kredit konsumsi pada Agustus 2018 tumbuh sebesar 9,04 persen, sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 9,19 persen. Perlambatan pertumbuhan kredit konsumsi bersumber dari perlambatan pertumbuhan KKB dan multiguna, sedangkan KPR tumbuh meningkat. Adapun dari sisi ketahanan kredit, NPL kredit konsumsi berada pada level 2,30 persen sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 2.32 persen.Perbaikan NPL sejalan dengan penurunan NPL pada KPR.