Menko Perekonomian Minta BPS Perbarui Data Pangan

NERACA

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Badan Pusat Statistik (BPS) memperbarui dan menerbitkan data statistik dasar mengenai tanaman pangan. Darmin menyoroti data statistik untuk komoditas jagung, ubi, dan padi yang terakhir tercatat pada 2015.

"Saya lihat data statistik, ada cabai dan bawang itu datanya terakhir 2017. Saya lihat lagi ada jagung, singkong, dan beras datanya terakhir 2015. Jadi kelihatannya BPS tidak melanjutkan publikasi data pangan dan bahan makanan setelah 2015," ujar dia pada Hari Statistik Nasional (HSN) 2018 di Jakarta, Rabu (26/9).

Merujuk pada rilis BPS, data mengenai luas panen, jumlah produksi, dan produktivitas beberapa tanaman pangan disajikan dalam kurun 1993 hingga 2015. Menurut data tersebut, jumlah produksi padi nasional pada 2015 sebanyak 75,39 juta ton, atau lebih tinggi dibandingkan 70,84 juta ton pada 2014.

Sementara untuk jagung, jumlah produksi komoditas tersebut secara nasional pada 2015 sebanyak 19,61 juta ton atau lebih banyak dibandingkan produksi 2014 yang sebanyak 19 juta ton. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada yang diperbarui dan diterbitkan, supaya kita harus ada yang menerbitkan data, meski tidak terlibat langsung dengan persoalan itu," ujar Darmin, seperti dilansir Antara.

Secara terpisah, pengamat ekonomi dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim menyatakan bahwa pembenahan data statistik dalam berbagai bidang nasional perlu dilakukan secara gotong-royong dan jangan dilakukan secara sektoral atau terpisah-pisah. "Perbaikan bisa dilakukan secara gotong royong," kata Abdul Halim.

Abdul Halim mengucapkan hal tersebut terkait dengan perayaan Hari Statistik Nasional yang diperingati setiap tanggal 26 September. Ia mencontohkan dalam sektor perikanan dinilai masih ada sejumlah dugaan data statistik yang masih dipertanyakan unsur validitasnya.

Untuk itu, ujar dia, perlu adanya pembenahan menyeluruh agar semua pemangku kepentingan mengetahui pasti kondisi perikanan nasional saat ini. "Lihat laporan KKP empat tahun terakhir, penyajiannya masih dikritik pelaku usaha karena dianggap tidak mencerminkan fakta lapangan," paparnya.

Sementara itu, BPS mengingatkan masyarakat mengenai arti penting data dan statistik melalui peringatan HSN 2018. "Tanpa itu, tidak mungkin kita buat perencanaan yang jelas mengenai capaian pembangunan dan pengawasannya. Karena itu statistik penting di lini sosial, ekonomi, maupun lingkungan," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto.

Menurut Suhariyanto, dalam beberapa bulan terakhir banyak bermunculan data-data yang berasal dari berbagai pihak dan tidak bisa ditelusuri konsep metodologinya. BPS ingin mendorong kegiatan statistik dilakukan sesuai kaidah yang berlaku sesuai dengan konsep dan metodologi yang baku, sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.

Untuk menuju ke sana, lanjut Suhariyanto, seluruh penyelenggara statistik harus berkiblat kepada enam dimensi, yaitu relevansi, akurasi, komparabilitas, aktualitas, tepat waktu, dan aksesibilitas.

Selain itu, BPS juga menegaskan independensinya dalam menangkap fakta di lapangan. Suhariyanto mengatakan BPS tidak bisa menyenangkan semua pihak ketika menyajikan data dan statistik. "Yang paling penting BPS jujur dan mempertahankan independensinya. Kami menampilkan data inflasi yang baik tetapi juga menampilkan pekerjaan rumah misalnya neraca perdagangan yang masih defisit," ujar Suhariyanto.

HSN dirayakan 26 September setiap tahun atau bersamaan dengan tanggal ditetapkannya UU Nomor 7 Tahun 1960 yang menggantikan peraturan zaman kolonial. Pada 2018, HSN mengambil tema "Dengan Data Tingkatkan Prestasi Bangsa".

Dalam upaya membangun perstatistikan Indonesia, saat ini BPS sedang menyusun Strategi Nasional Pembangunan Statistik Indonesia (SNPSI) 2020-2024, bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait dan dukungan dari Paris21.

BPS juga memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada Kementerian Keuangan dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai mitra terbaik kategori kementerian lembaga dan PT Kereta Api Indonesia sebagai responden terbaik kategori perusahaan.

BERITA TERKAIT

MENKO PEREKONOMIAN AIRLANGGA TEGASKAN: - Pentingnya Kolaborasi ASEAN dan GCC di WEF 2024

  Jakarta-Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kolaborasi ASEAN dan Gulf Cooperation Council (GCG) sebagai dua kekuatan ekonomi baru…

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MENKO PEREKONOMIAN AIRLANGGA TEGASKAN: - Pentingnya Kolaborasi ASEAN dan GCC di WEF 2024

  Jakarta-Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kolaborasi ASEAN dan Gulf Cooperation Council (GCG) sebagai dua kekuatan ekonomi baru…

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…