Penjualan Menara Indosat Tidak Pengaruhi Peringkat

Neraca

Jakarta – Aksi korporasi PT Indosat Tbk (ISAT) menjual 2.500 menara BTS kepada PT Tower Bersama Tbk, dipastikan tidak akan mempengaruhi peringkat perusahaan dan obligasinya. Kendatipun demikian, Pefindo akan memantau dampak utang sewa pembiayaan baru ini terhadap struktur permodalan perusahaan.

Analis Pefindo Niken Indriasih dan Anies Setyaningrum mengatakan, penjualan 2.500 menara yang dimiliki Indosat tidak memiliki dampak langsung terhadap peringkat perusahaan dan obligasinya. “Penjualan menara tidak pengaruhi peringkat perseroan, namun Indosat harus keluarkan dana untuk sewa pembiayaan baru lantaran sudah menjual menaranya,”katanya dalam siaran persnya di Jakarta (29/2).

Menurutnya, walau hasil kas dari transaksi tersebut akan memperbaiki posisi likuiditas perseroan dan berpotensi mengurangi pinjaman perseroan, transaksi tersebut akan menimbulkan utang sewa pembiayaan baru. "Pefindo akan memantau dampak atas utang sewa pembiayaan baru ini terhadap struktur permodalan perseroan,”ujarnya.

Saat ini peringkat perusahaan dan obligasinya adalah idAA+, sementara peringkat sukuknya adalah idAA+ dengan outlook stabil. Sebelumnya, Indosat telah menyepakati penjualan 2.500 menara ke PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan anak perusahaan PT Solusi Menara Indonesia sebesar US$ 519 juta.

Rencananya, dana hasil penjualan menara tersebut akan digunakan untuk membayar utang perseroan dan keperluan umum perusahaan. Jumlah menara tersebut setara dengan 25 persen dari aset menara milik perseroan. Namun hasil penjualan menara tersebut tidak langsung dibayar tunai, melainkan ada pembayaran di muka sebesar US$ 406 juta dan potensi pembayaran maksimal yang ditangguhkan sebesar US$ 113 juta.

Berdasarkan ketentuan penjualan, Indosat akan menyewa menara yang dijual untuk jangka waktu minimum 10 tahun sesuai harga pasar. Sebelumnya, Presiden Direktur Indosat, Harry Sasongko pernah bilang, penjualan 2.500 menara ini mewakili 25% dari total aset menara Indosat.

Pembayaran uang sebesar US$ 406 juta, dan potensi pembayaran maksimal yang ditangguhkan US$ 113 juta. Pembayaran dilakukan dengan cara tunai dan saham baru TBIG yang akan diterbitkan."Saham akan diterbitkan dengan harga berdasarkan trailing market price di selang waktu sebelum proses penjualan, dan diperkirakan mewakili sekitar 5% dari total modal saham TBOG dari penerbitan saham baru ini," ujarnya.

Penjualan menara adalah strategi Indosat dalam meningkatkan produktivitas aset non-inti perseroan. Indosat yakin, perusahaan menara independen dapat memberi imbal hasil yang lebih baik pada aset menara. Terlebih dibandingkan jika dioperasikan oleh operator telekomunikasi. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…